Pages

Thursday, April 28, 2011

My Life Path (Chapter 14)

Chapter 14 (Eli's POV)
"Jangan sekali-kali bilang dia amatiran!! Dia.. chingu ku yang berharga! Keudaesso, tak boleh ada yang merendahkannya termasuk oppa! Arasseo?!"
"Mi... Mianhae..."
"Oppa... Nan.. Nan dangsin-eul... Johalhaeyo! Anni, saranghaeyo!! Hajiman... Oppa-ga mollasseo???"
CKLEK. Teleponnya diputus..
"........."
Sesaat gw cuma bisa diam. Tanpa melakukan apapun. Krystal... Selama ini dia menyukaiku?? Nan jeongmal babo! Aaaaaah! Jjinja.. Ottoke?! Haaaiiiisssshh....!
Gw langsung keluar rumah dan mengambil motor. Ke rumah Sica noona, yang juga rumah Krystal.

Sesampainya...
TING TONG!
"Nuguseyoo?" jawab orang didalam rumah itu. "Ooh... Eli-ah... Ada apa?" kata orang itu. Ternyata Sica noona.
"Umm, noona... Krystalnya ada?"
"Krystal? Anni. Dia baru aja pergi dengan muka yang berkerut. Akupun bingung melihatnya begitu."
"Uuh.. Ottokajo? Dia pasti membenciku sekarang!"
"Hmm...? Waeyo?" tanya Sica noona.
"Ah.. Anniyo... Hanya masalah kecil..." jawab gw.
"Keudae? Arasseo... Tapi, biasa kalau dia punya masalah pasti dia bercerita ke chingu nya, Amber. Bahkan saat Amber masih di Amerika, Krystal sering meneleponnya. Karna Amber udah pulang... Mungkin Krystal tadi pergi kerumahnya?"
"Aaah... Jjinja? Jeongmal gomawoyo, noona!! Bye!!" kata gw yang langsung menaiki motor dan menyalakannya...
"Aaahh!! Eli-ah!!" teriak Sica noona.
"Neee.....???"
"Memang... Kau tahu alamatnya?"
"........"
kriiik... kriiiik....
GW LUPA!!! GILA!!! BABO!! BABO!!!
Akhirnya Sica noona memberikan alamatnya ke gw. Gw pun langsung tancap gas ke rumah si Amber itu.
TING TONG!
"Nuguuu... Eh? Eli??!! Buat apa dateng kesini???"kata Amber yang baru membuka pintu.
"Gw nyari Krystal. Dia ada disini?" tanya gw.
"Wait. Tau darimana alamat gw?!"
" Dari Sica noona. Ada Krystal disini?" tanya gw lagi setelah menjawab dengan singkat.
"Ga mungkin lah! Buat apa lagian dia kesini!"
"Jangan bohong. Itu sandal Krystal. Tolong bilang ke dia, gw mau ngomong sama dia sekarang. Ini penting."
"Dia nggak mau ngomong sama lu." cetus Amber.
"MWO?! Jangan mentang-mentang ini rumah punya lu jadi sok melarang gitu ya?!" bentak gw.
"Bener kok. Dia nggak mau ketemu sama lu. Setidaknya untuk sekarang ini."
"Nggak. Nggak mungkin. Gw mau ngomong sama dia. Sebentar aja..."
"Tapi..."

"Stop, Amber. Cukup." Kata Krystal yang tiba-tiba muncul dibelakang Amber.Lalu dia menatap gw. "Oppa, tolong... Untuk sementara jangan menemuiku ya. Di SM Photoshoot, aku juga udah mengubah jadwalku. Jadi oppa nggak perlu kuatir kalau aku akan mengganggu oppa karena di jadwal oppa sekarang full berbeda jauh dengan jadwalku. Jadi.. Oppa tenang aja, ya?"
"Bu.. Bukan begitu maksudku!"
"Sesuai janjiku, aku takkan mengganggumu lagi. Tapi... Tolong tetap mengajari Amber rapping ya?"
"Kau.. Kau tak menggangguku kok! Jjinja!"
"Sekarang... Oppa boleh pergi."
"Krystal-ah..."

Lalu Krystal pun masuk ke dalam.
"YA!!! BAGAIMANA AKU BISA PERGI BEGITU SAJA KALAU YEOJA YANG KUSUKAI SEDANG MEMBENCIKU??!!" teriak gw.

Krystal menghentikan langkahnya. Apa yang didengarnya barusan?
"Oppa..." jawab Krystal sambil membalikkan badan. "Aku tahu kau pintar merayu para yeoja. Tapi jangan sekarang, ok?"
"Mwo?! Apa barusan hanya terlihat bualan? Barusan cuma sekedar candaan bagimu? Sepintar-pintarnya aku dalam meluluhkan hati para yeoja, takkan kuucapkan kalimat itu pada mereka!! Nan... Jeongmal joh-ahayeo!!! Aku benar-benar menyukaimu, arasseo?!"

Krystal langsung berlari ke arah gw dan memeluk gw.
"Oppa! Kau... Sekarang adalah namja chinguku!" katanya.
"Harusnya aku yang bilang begitu. Umm, soal di telepon seminggu lalu... Itu... Aku canggung... Tapi... Aku kesal kalau pasanganmu itu dia." kata gw sambil menunjuk Amber.
Amber pun agak tersinggung, "Oh. Tapi itu kan Krystal yang ngajak. Tapi hasilnya bagus-bagus aja kan? Menurut gw, cocok kok."
"Ya!! Tentu nggak cocok, lah!!"
Krystal tersenyum, "Oppa, kau jealous kan? Tenang, Amber itu kan sahabatku. Oh ya! Oppa, kau tahu?! Dia pun sekarang menjadi model di SM juga!! Banyak sekali ya, ada oppa, aku, Xander oppa, onni... Hehehe... dan sekarang Amber juga ikut! Jadwalnya akan disamakan denganku :) "
"MWO?! SAMA DENGANMU? LALU JADWALKU SAMA SEKALI BERBEDA DENGANMU???"
"Anniyo, nanti akan kuubah lagi jadwalku seperti dulu lagi agar bisa bertemu oppa deh beberapa kali~" bujuk Krystal.
"Tapi... Tapi... Dia?! Ya! Bagaimana bisa kau setuju-setuju aja? Dimana-mana jadwal pemotretan namja dan yeoja tak akan boleh sama 100%! Lalu, kau terus-terusan menempel padanya sejak dia pulang! Kalian itu seperti orang pacaran! Membuatku jengkel walaupun aku sudah tahu kalian memang sahabat!!" protes gw.
"Haa? O-oppa, kurasa kau salah paham..."
"Nggak. Kalian memang terlihat begitu." Lalu gw melihat ke arah Amber, "Kau seorang namja, jadi walaupun Krystal sahabatmu, harusnya kau bisa jaga jarak!"

Tapi Amber justru hanya tersenyum,"Oh ya? Jaga jarak? Gimana kalo..." Dia jalan ke arah Krystal, lalu merangkulnya, mencium pipi Krystal. "Gimana kalo gw juga suka sama dia?"

Shock.
...
...
...
Gw shock.

Dia...

Dia bener-bener cari ribut! Udah tau barusan gw jadian sama Krystal! Bahkan gw belum pernah mencium tangannya sekalipun! Dia langsung mencium pipinya didepanku tanpa merasa bersalah! Dari awal gw emang udah nggak suka sama ini orang! Heran, kenapa Krystal punya sahabat kayak gini???

"YAAA!!!!!" gw marah. Langsung gw cengkram bajunya, tapi...
"OPPA!!! ANDWE!!! LEPASKAN TANGANMU ITUU!!" teriak Krystal.
"Kau! Bagaimana bisa diampuni! Dia sudah menciummu, dangsin babo ya?!" bentak gw.
"Duh.. Makanya kubilang itu salah pahaammm!!! Dia itu..."
"Ya, aku tahu dia sahabatmu yang sudah keterlaluan! Kenapa bajingan begini bisa menjadi sahabatmu?!"
"Bukan gituuu!!! Coba dengerin dulu doongg.."
"Ga perlu." Mata gw menatap lurus namja itu. Pengen segera gw pukul. Tapi tampangnya tetap santai. Sialan. "Berapa kali kau mencium Krystal?"
"Gatau. Krystal dan onni nya juga sering mencium pipiku. Itu hal biasa." jawab Amber.
"MWO?! Aku tahu kau dari Amerika. Aku pun dari LA, tapi aku tahu etika di Korea!"

Dia menghela napas. "Kalo namja-yeoja emang ga boleh, tapi apa salahnya kalo sesama yeoja? Toh kami bukan lesbian kok."
Gw langsung melepas cengkeraman gw.
Dia? Yeoja? Nggak. Pasti bohong.

Krystal melanjutkan, "sudah kubilang dengarkan aku dulu... Dia itu seorang yeoja, oppa..."

Mwo?

Jadi dia benar-benar yeoja? Pantas tingginya nggak beda jauh dari Krystal. Tapi... Gaya berpakaiannya... Wajahnya juga...

"Oppa mau lihat? Ini fotonya. Sekarang oppa yakin dia yeoja?" kata Krystal sambil menunjukkan foto itu.
 
"Aaa... Ini benar-benar dia?!" Disini terlihat seperti yeoja, tapi... Kenapa... "Tapi... Kau..."
Sebelum gw menyelesaikan kalimat gw, Amber langsung menjawab, " gaya begini lebih nyaman daripada yang difoto itu."
"Ooo... Arasseo..." Pantes aja jadwal pemotretannya dengan Krystal bisa disamakan. "Kalo gitu... Mian buat yang tadi. Kau... Benar-benar mirip namja."
"Hmm."
Memalukan. Gw memalukan. Kalo diperhatikan baik-baik, dia masih ada muka yeoja kok. Aaah! Gw marah gara-gara kesalahpahaman yang konyol!!
"Krystal... Aku pulang dulu..."
Krystal tersenyum, gw rasa dia tahu kalo gw lagi malu. "Ne... Hati-hati ^^"
"Ara."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Author's POV)
Beberapa tahun telah berlalu. Eli jadian dengan Krystal dan Xander jadian dengan Sica. Bagaimana dengan Amber? Dia mendapati banyak fans dan mayoritas fansnya adalah yeoja walaupun dia sudah mengungkapkan dirinya kalau dia seorang yeoja. Haha.. Tapi it's okay for her.
Sica debut menjadi seorang penyanyi di sebuah girlgroup bernama SNSD dan menjadi sangat terkenal.
Eli dan Xander telah debut sebagai boygroup baru bernama U-Kiss karena selain menjadi model, mereka pun berbakat menjadi penyanyi dan rapper. Sayangnya, Xander tiba-tiba keluar dan dia bergabung dengan 3rd Wave Music, sebuah grup Korea juga, hanya saja genre lagunya rohani.
Krystal dan Amber juga sudah mulai debut, girlband bernama f(x) yang dikenal memiliki 1 personil 'namja' yakni Amber sendiri.

The End


Hai semuaaa~
Thx banget ya selama ini!
Akhirnya fanfic ini tamat juga! Hehehe...
Udah berapa bulan nih aku bolos ngeposting? Mian dehh...
Makanya untuk menebus kesalahanku, kali ini udah ku posting sampai tamat kan?
Jangan marah yaa~
Oh ya! Jangan lupa untuk kasih komentar-komentar kalian ok?! ^^

My Life Path (Chapter 13)

Chapter 13 (Amber's POV)
Gw jalan-jalan sebentar bersama Krystal setelah dia photoshoot. Lalu gw dikenalkan dengan orang yang bernama Eli. Kelihatannya Krystal menyukai namja itu. Tapi gw nggak. Dia kelihatannya nggak ramah sama sekali. Tapi... Yah, bolehlah. Krystal udah membantu, masa gw tolak sih?
"Ya, Krystal!" panggil gw sambil mengikuti Krystal yang mengajak gw keliling sekitar Seoul ini.
"Hm?" sahutnya.
"Lu suka orang itu?"
"Orang itu? Mana?"
"Bukan disini. Maksudnya namja yang tadi, yang lu perkenalkan ke gw."
"Mm! Dia baik."
"Masa? Gw punya firasat dia nggak ramah..."
"Tenang aja! Nanti juga kalian akrab. Lu kan biasanya lebih cepet akrab sama anak cowok."
"Iya sih..."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Esoknya, gw dan Krystal datang ke rumahnya pagi-pagi. Mulai hari ini, setiap hari Senin dan Kamis gw bakal latihan di rumahnya.

"Oppaaaa!!!" teriak Krystal sambil terus menekan bel tanpa henti.
"YAAA!!!! Kau mau membuatku tuli, HAH?! Sabar sedikit kenapa? Masih pagi begini..." marah Eli yang baru aja membuka pintu dengan buru-buru.
"Nggak, sih. Oppa memang tuli. Pertamanya kan aku nggak bel kayak tadi, karena terlalu lama jadinya ya nggak sabar lah." jawab Krystal enteng seolah dia tak bersalah.
"Tapi kau kan baru menekan bel sekali yang biasa dan tiba-tiba langsung yang berturut-turut begitu!"
"Kalau nggak begitu mungkin kau masih santai dan mungkin takkan membukakan pintunya selama 10 menit. Itu kebiasaanmu kan?"
"Nggak mungkin sampai 10 menit, lah! Kau kira ini rumah tingkat 5?!"
"Bisa aja. Xander oppa pernah menceritakannya padaku kalau dia punya teman yang super malas membuka pintu. Siapa lagi kalau bukan oppa?"
"Itu Kibum! Temannya yang lain! Temannya tak mungkin cuma aku 'kan?!"
"Aaa... Begitu... Kukira itu kau. Mian..."
"HHhh.. Kau tahu?! Aku tadi lagi sarapan! Bahkan sampai keselak gara-gara kau! Masih bilang ini bukan salahmu??!!"
"Omoo... Kau keselak?! Jeongmal mianhaeyo... Oppa, gwaenchanayo?? Ng..?" kata Krystal sambil menepuk punggung Eli berkali-kali.
"Aaagh, udahlah! Masuk aja!" jawab Eli sambil menepis tangan Krystal.

Gw hanya berdiri diam daritadi. Akhirnya si Eli itu ngajak masuk juga. Hhh, bete. Terlalu lama adu mulut kalian tau!!!
Gw dan Krystal pun diajak masuk dan diantar ke ruangan tempat latihannya. Wow, lumayan luas dan sound systemnya juga termasuk besar.
"Ruangan ini luas. Tempat yang bagus." kata gw.
"Tentu, dong!" balas orang yang bernama Eli itu dengan bangga. "Biasa ini dipakai untuk latihan dance sekaligus rap juga, karena sound systemnya besar. Jadi suaranya menyebar ke seluruh ruangan ini. Tapi ini ruangan kedap suara, biar nggak mengganggu yang diluar."
"Hmm... Begitu. Kapan kita mau mulai?"
"Karna sarapan tadi terganggu, jadi lupakan aja. Sekarang juga bisa. Lu bisa rap Korea?"
"Sejauh ini baru bisa pakai bahasa Inggris. Bahasa Korea sulit diucapkan dengan cepat."
"Keudae? Let's start then." Lalu dia melihat Krystal. "Ya! Kau jangan pulang dulu. Bagi yang nggak terbiasa bahasa Korea harus diajarkan step pertama dulu. Jadi untuk hari ini cuma dasar. Hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Kau menunggu dia kan?"
Krystal pun menjawab, "Ne!"
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu pun berlalu dengan cepat. Cara mengajar orang ini mudah dimengerti. Mungkin dalam waktu sebulan gw udah bisa rap Korea yang mudah.
"Krystal, gw udah selesai nih. Pulang yuk?"
"Jangan! Gw tau di sekitar sini ada restoran yang terkenal karena Galbi nya sangat enak! Mau makan?"
"Sure!"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Eli's POV)
Yaaa!!! Kenapa Krystal nggak mengajak gw juga, sih?! Udah merusak suasana sarapan gw!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seminggu kemudian...
"HAAAAAAHHH....??!!" teriak gw setelah melihat cover majalah Vogue Girl di toko buku.
Langsung gw beli majalah itu dan melihat halaman-halaman berikutnya. Ke-kenapa... Kenapa ada Amber disini??
Gw pun menelepon Krystal, "Krystal!! Majalah itu... Vogue Girl... Kenapa covernya ada kau bersama dengan Amber?!"
Tapi Krystal menjawab dengan santai, "Ooh.. Waktu itu kan ada yang absen karena dongsaengnya masuk rumah sakit sedangkan kita butuh seorang pemeran cowok. Kebetulan Amber lagi datang ke tempat pemotretan, jadi kuminta tolong aja."
"Tema... nya..."
"Oh, ya! Temanya bagus, lho! Black-suit Wedding, lihat... Kami berdua cocok kan? Ada juga yang bertema Free-style, dan lainnya! Bagus2 deh! Siapa dulu dong modelnyaa~"
"MWOOO??!! YAA!!! Kenapa kau tidak memanggilku aja?! Daripada dia yang seorang amatiran, lebih baik aku yang memang sebagai model, kan?!" protes gw kesal.
"Hee? Aku udah pernah menanyakanmu, oppa! Seminggu lalu kutelepon kok.. Tapi oppa menolak.."

-------------(flashback)~Author's POV---------------
"Oppa, mau jadi pemeran pengganti untuk hari ini? Ada yang absen nih..." ajak Krystal saat menelepon Eli.
"Hmm? Photoshoot sendiri atau grup?" tanya Eli balik.
"Umm... Couple..."
"Wah, aku belum pernah photoshoot untuk couple.."
"Nggak apa! Aku yakin kalau oppa pemerannya pasti jadi bagus!"
"Oh, tentu!" jawab Eli narsis. "Siapa pasangannya? Sica noona kah? Kalau begitu aku segera kesana!"
"Bu.. Bukan!! Bukan onni..."
"Yaah, kau menurunkan semangatku! Tak apalah, jadi siapa pasanganku nanti?"
"I-itu.. Aku..." jawab Krystal malu-malu.
"....." Eli tak menjawab apa-apa.
"Yeoboseyo? Yeoboseyo! Oppa??"
"Ooh, mianhae Krystal-ah... Ba-barusan aku ingat kalau hari ini mau pergi ke apartemennya Xander-ssi!! Haha.. Dia pasti marah kalau aku datang telat. Bye!"
"Ka.. Kalau misalnya pasangannya Sica-onni sekalipun, oppa akan bilang begitu?"
"A-apa maksudmu! Tentu aja lah..! Kalau memang tidak bisa hari ini ya sudah mau gimana lagi? Sudah ya, oppa pergi dulu. Kau cari orang lain aja, ok?! Bye, Krystal-ah!"
CKLEK. Ditutup.
Dalam hati... Krystal sebenarnya tahu kalau Eli berbohong. Xander oppa hari ini ada kencan dengan Sica onni. Tak mungkin Eli datang ke apartemennya. Dia hanya ingin menolak berpasangan dengannya...
-------------------(flashback END)-----------------

(Eli's POV)
"Aaa... Waktu itu ya..."
"Kau berbohong, oppa... Xander oppa dan onni sedang kencan hari itu..."
"... Aku tahu... Mianhae... Jeongmal mianhae..."
"Apa aku begitu mengganggu kehidupanmu?!"
"Bu... Bukan begitu... A-aku mana tau ternyata jadi Amber yang menggantikan... Ternyata karena aku bilang nggak bisa akhirnya kau mengajaknya yang masih amatiran?"
"Jangan sekali-kali bilang dia amatiran!! Dia.. chingu ku yang berharga! Keudaesso, tak boleh ada yang merendahkannya termasuk oppa! Arasseo?!"
"Mi... Mianhae..."
"Oppa... Nan.. Nan dangsin-eul... Johalhaeyo! Anni, saranghaeyo!! Hajiman... Oppa-ga mollasseo???"
CKLEK. Teleponnya diputus..
"........."
Sesaat gw cuma bisa diam. Tanpa melakukan apapun. Krystal... Selama ini dia menyukaiku?? Nan jeongmal babo! Aaaaaah! Jjinja.. Ottoke?! Haaaiiiisssshh....!
Dia pasti membenciku sekarang!!!
BABO! BABO! BABO!!!!
Gw langsung keluar rumah dan mengambil motor.
Gw harus ke rumahnya. Menemuinya. HARUS!!!!


To Be Continued

My Life Path (Chapter 12)

Chapter 12 (Eli's POV)
"AAAAA!!!!"
Gw menengok, "Krystal? Kau kenapa??!! Kenapa kau menutupi wajahmu???"
"Makanannya..."
"Makanan?" Gw yang penasaran pun mencicipi makanan yang dipesan Krystal. "Wae? Ini enak, kok."
"Bukan itu... A-aku alergi dengan udang... Tak kusangka ternyata ini mengandung udang, jadinya tadi kupesan saja. Dan sekarang wajahku banyak bintik-bintik merah yang besar dan timbul..."
"Ha?? Berapa lama akan kembali seperti semula lagi?"
"Biasanya 2 hari baru hilang..."
"Umm, tak apa kan? Sebelum ada photoshoot lagi wajahmu kan udah sembuh."
"Tapi aku malu kalau jalan-jalan dengan wajah seperti ini!"
"Kalau gitu kita pulang aja ?"
"Nggak!!!"

Kemudian gw segera membeli masker mulut dan meminjamkan topi gw padanya, jadi bintik-bintik alerginya nggak kelihatan. Nah, kalo begini dia nggak apa kan?

"Kalo gitu kau makan punyaku saja, kita tukar menu. Kan sayang kalo makanannya dibuang. Punyaku tak mengandung udang, kok." saran gw.
"Ne! Eli oppa, gomawoyo~ Jeongmal gomawoyo..." kata Krystal sambil tersenyum.

Deg!
Lho? Gw kenapa? Gw deg-degan lihat senyumnya? Dan kenapa gw membeli masker segala untuknya dan nggak membiarkannya pulang aja? Padahal kalo gw nggak mempedulikannya bisa aja kan dia menyerah dan akhirnya kita pulang?
Tapi setelah dia lega, hati gw juga jadi lega. Wae?? Gw... Gw suka dia??? Ah! Impossible.

-Dia orang yang cerewet, beda dengan Sica noona yang rada kalem.
-Dia kekanakkan. Udah besar masih suka bermain Merry Go-Round seperti tadi.
-Dia menyebalkan karena memaksaku ikut dan juga egois, bukan seperti onni nya yang pengalah.
-Teman-temannya juga menyebalkan karena tidak menepati janji.
-Dia orang yang  heboh, onni nya lebih tahu diri dan jaga image.
-Dia pandai membalikkan ucapan seolah gw yang salah walaupun sebenernya dia yang salah.
-Dia memiliki masa lalu yang nggak menyenangkan dengan mantan pacarnya, Minho. Gara-gara mantannya, hubungannya dengan Xander sshi kurang baik sampai sekarang.
-Dia selalu membawa ipod kemanapun. Gw tahu karena setiap pergi selalu dia keluarkan barang itu. Lagu favoritnya adalah No Ra Jo’s – “Mackerel” yang selalu didengarkan melalui ipodnya itu.
-Dia lebih bagus kalo tersenyum dan tertawa seperti sebelumnya daripada ketakutan seperti tadi dan menangis saat di rumah sakit.
-Dia suka banget makan Burrito (masakan Mexico) bahkan tadi dia sempat memesan Burrito kesukaannya dan pelayannya bilang tidak ada. Jelas aja, ini restoran Italia! Ini memalukan ya?
Wait... Kenapa gw jadi menyebutkan sisi baiknya juga? Ah, apapun itu. Gw ga suka dia.

"Oppa, kau jangan melamun terus. Makanannya belum disentuh!"
"Ooh... Ne."

Setelah makan kamipun bermain lagi sampai jam 7 malam dan akhirnya kami pulang.
Sesampai di rumah Krystal...

"Oppa, gomawoyo!"
"Yup. Annyeong!"

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya, kami berdua ada jadwal photoshoot. Bedanya, gw duluan. Dan dia setelah gw. Jadi, selesai giliran gw, gw pun akhirnya memanggil Krystal karena sudah tiba gilirannya sekarang.

"Krystal! Krystal! Sudah giliranmu!!" teriak gw. Tapi nggak ada jawaban.

Gw pun mencarinya disekitar gedung dan menemukannya di kantin. Dia ternyata sedang ngobrol. Tapi... Dengan siapa??

Seorang namja yang tak kukenal, tapi umurnya bisa diperkirakan tak beda jauh dengan Krystal. Mereka tampak begiru akrab... Hei, hei! Apa-apaan tangannya itu! Seenaknya merangkul Krystal dan mengajaknya foto bareng?! Apa dia seorang fans Krystal? Kurang ajar sekali!
Karena fans, jadinya mungkin Krystal terima-terima aja demi menjaga karirnya. Tapi itu kan nggak sopan! Dasar bocah kurang ajar!
Lalu gw memperhatikan mereka lagi. Tapi nampaknya Krystal memang tenang-tenang aja. Nggak seperti tersenyum karena terpaksa atau sebagainya. Krystal membeli 2 Dukbogi di kantin dan memakannya bersama dengannya. Saat melihat dukbogi, namja itu terlihat senang sekali. Mungkin itu makanan kesukaannya.

Yang gw pikir, mungkin itu namja chingu Krystal. Buktinya Krystal tahu makanan kesukaannya. Padahal... Seminggu lalu ini kulihat dia menangis didepan pintu ruangan tempat Xander-sshi dirawat. Dia playgirl! Segitu mudahnya mempermainkan perasaan para namja!! Pacaran dengan Xander, lalu tiba-tiba ke Minho, tapi nampak seperti dia masih menyukai Xander, dan baru aja kemarin dia mengajakku ke Everland. Sekarang dia udah bersama yang lain?! Cih, wanita murahan.

Tapi... Kenapa gw nggak bisa membencinya seperti yang dilakukan Xander-sshi?
Ah! Lupakan!
Pokoknya sekarang giliran dia photoshoot. Gw harus memanggilnya!

"Krystal! Sekarang giliranmu! Ayo cepat!" panggil gw sambil memasuki kantin.
"Oh?! Secepat inikah? Baiklah aku segera kesana!" jawabnya. Lalu dia menengok ke namja itu lagi. "Kau tunggu disini sebentar aja ya? Giliranku cepat kok. Hari ini sutradaranya bilang photoshoot bagianku hanya sedikit. Oke? Bye!^^"
"Yup! Be fast ok?" jawab namja itu.
"Siiip!!" balas Krystal dengan ceria dan langsung pergi ke tempat photoshoot.

Gw pun ikut ke tempat photoshoot.
 
Hmm, pantas cepat. Kali ini ternyata hanya untuk mempromosikan hp rupanya.
Selesai photoshoot, yah seperti yang gw kira... Dia langsung ke kantin lagi.

"Why? Cepat sekali?" kata namja itu.
"Kau yang menyuruhku cepat." jawab Krystal.
"Tapi gimana kalo hasilnya nggak bagus?"
"Tenaang, hasilnya pasti jadi bagus kok. Ayo ikut aku sebentar!" ajak Krystal.

Krystal mau mengajaknya kemana? Kenapa dia malah jalan bersama namja itu kearah gw?

"Nah, ini Eli oppa." Lalu Krystal melihat kearah gw, "Oppa, ini Amber. Dia temanku yang kemarin ke Everland harusnya dia ikut tapi mendadak nggak bisa. Katanya masih belum selesai beres-beres." jelas Krystal.
"Beres-beres...?" tanya gw.
"Ne! Gw baru pulang dari Amerika 2 hari yang lalu. Maaf waktu itu nggak datang karena baru sampai disini pun malam hari, benar-benar diluar dugaan." jawab namja bernama Amber itu.
"Umm... Begitu. Amerika. Pantas namanya Amber, bukan seperti orang Korea."
"Lu juga begitu. Eli."
"Yup." jawab gw. Wow... Dia pake bahasa bebas padahal baru pertama kali ketemu. Ga sopan. Tapi... It's ok lah. Namanya juga cowo..
Lalu Krystal menyela, "Oppa! Dia ini seorang rapper lho! Katanya dia kesini mau belajar rap bahasa Korea!! Tapi, bahasa Koreanya aja masih kaku begini... Hahaha"
"Hei, lu jangan menghina gw! Gw belajarnya cepet kok!" cela Amber.
"Rap?"
"Ya! Kudengar oppa bisa ngerap bahasa Korea dengan bagus. Mix dengan bahasa Inggris juga, lagi! Jadi... Aku mau minta tolong oppa untuk mengajarkan dia, ya! Tapi karena penasaran gara-gara dia bilang kalo dia belajarnya cepet... Aku mau ikut melihatnya belajar, ya! Hehe, untuk membuktikan..."
"Ya... Bisa sih..."
"A-a-a! Kalau keberatan nggak apa, kok! Gw bisa belajar sendiri! Sendiri juga bisa!" tolak Amber.
"Ya! Mana mungkin bisa membiarkan begitu aja! Nggak apa, Eli oppa meskipun tampangnya dilihat pertama kali tuh menyeramkan tapi dia ini baik kok." kata Krystal.
Gw marah, "Mwo?! Menyeramkan?! Coba kau ulangi! Hah?!"
"Mianhaeyooo... Begitu aja marah. Oke deh, latihannya langsung mulai besok aja deh! Kebetulan besok Eli oppa dan aku nggak ada jadwal kan?! Nah, sekarang aku mau jalan-jalan dulu bersama Amber. Bye, oppa~~"

Huh... Kenapa gw nggak menolak sih? Dasar babo. Jeongmal babo.
Ngomong-ngomong, yang namanya Amber itu... Dia nggak termasuk tinggi ah. Hanya beda sekitar 2 cm dengan Krystal. Gw jauh lebih tinggi kok! Lagipula harusnya besok hari istirahat gw...!!! Kenapa malah harus ngajarin rap?! OMG! Gw aja belajar rap sendiri...
Wait! Yang dia mau tuh belajar bahasa Korea kan? Krystal aja juga udah bisa kok. Tapi untunglah bahasa. Kalo bahasa Korea gw sih lumayanlah... Tapi kalo tulisan hangul Korea, duh... Jangan ditanya deh. Memprihatinkan!!! Walaupun... Jauh lebih baik dibandingkan Xander-ssi.


To Be Continued

My Life Path (Chapter 11)

Chapter 11 (Eli's POV)


2 minggu kemudian di hari Sabtu...

"Huaaaaaahhhh..... Begitu sepinya jadi seorang Eli... Ya ampun, semua lagi pergi. Maklum, malam mingguan. Xander-sshi akhirnya bener-bener jadian dengan Sica noona. Krystal juga udah bisa tenang sekarang karena Minho sudah ditangkap. Dan Eli? Kembali merenungkan nasibnya... Kasian banget sih gw!" keluh gw yang memang sedang merenungkan nasib.

Sebelumnya gw emang tidur minimal jam 12 malam karena main malam-malam sama Xander-sshi. Tapi kali ini karena saking bosannya, gw tidur jam 9 malam. Menyedihkan.
Keesokan harinya, gw tetap menjalani hidup yang penuh dengan kebosanan ini. Setelah photoshoot, tak ada lagi yang harus dilakukan. Memang sih, gw juga populer dan punya banyak fans di SM itu. Bahkan ada yang datang dari Busan hanya untuk meminta tanda tangan. Tapi tetap saja mereka adalah fans. Bukan yeoja-ku...
"Cause your life, Cause your mind,
Nae ap-eh seo sa ra jyeo..."
Ah. HP gw berbunyi. Siapa yang telepon sih? Untung gw udah selesai photoshoot.

"OPPA!"
"Oh, kau ternyata. Wae?" tanyaku setelah tahu kalau yang menelepon itu Krystal. Pantas dia tahu jadwalku selesai photoshoot.
"Aku punya 2 tiket ke Everland. Tadi aku belanja dan ternyata ada barang yang gratisnya ini. Oppa ikut ya! Besok jam 9 pagi oppa harus udah menjemputku! Mobilku dipakai onni sih besok."
"Malas ah. Kau aja yang pergi sendiri. Atau bersama Sica."
"Onni tadinya kuberitahu, tapi dia malah mau kedua tiketnya."
"Lalu?"
"Dia mau pergi pakai tiket ini bersama Xander! Karena aku kesal... Akhirnya aku bilang aja biar dia membeli produk itu juga agar dapat tiket gratis!"
"Kenapa kau tak memberinya aja? Daripada ada padamu tapi tak berguna?"
"Karena aku mau ke Everland!"
"Lalu apa masalahmu?! Kau malah bisa kesana 2 kali karena kau punya 2 tiket!"
"Uuuhh... Aku tak ingin pergi sendiri. Aku ingin pergi bersama orang lain..."
"Ajak temanmu kalau begitu."
"Oppa kan temanku."
"Kalau begitu ajak teman yang lain selain aku. Sedang frustasi sekarang."
"Oppa harus ikut!"
"Ya! Kenapa kau memaksaku, hah?!"
"Karena... Itu karena oppa kayak orang yang punya masa depan suram! Butuh refreshing tau!!! Daripada di rumah kerjaannya hanya online dan tidur aja!!!"

Lalu gw berpikir. Hmm, iya juga sih... Memang kalau begitu terus masa depan gw bakal suram...
Kalo gitu...

"Oke deh. Ajak yang lain juga ya. Oppa juga akan mengajak teman oppa yang lain."
"Jangan!!!"
"WAE?! Kenapa semuanya harus terserah padamu?!"
"Karena... Karena yang lain nanti pasti iri. Kita berdua masuk gratis dan mereka bayar..."

Benar juga. Tapi... Kalo begitu sih artinya... Gw cuma berdua sama Krystal?! Kita... Kencan?!

"I-itu... Agak sedikit... Umm, kau ajak aja 1 temanmu yang lain. Oppa juga mengajak teman oppa. Kami akan bayar sendiri kesana."
"Begitu... Tapi... Aku... Aku kan..."
"Udah ya? Oppa mau makan dulu nih. Bye!" Lalu gw langsung menutup ponsel gw.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Malam harinya, Krystal SMS gw lagi.
"Oppa, ad tmn2ku yg mau ikut. Ad namja jg kok, jd oppa ga perlu bawa teman. Katanya mereka nggak apa mereka bayar sendiri, oppa dan aku gratis. Gimana kalo gitu aja?"
Dan  gw balas dengan singkat, "Ok."
Krystal membalas lagi, "Ok dh! Jgn lp, bsk jm 9 pagi jmpt aku d rmh. Jgn tlat, y!"
"Trsrh." balas  gw yang udah ngantuk meski baru jam 10.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokkan harinya...
Ting tong! Gw menekan bel rumah Krystal.
Klek! Ada yang membuka.

"Oh, Eli rupanya. Tunggu ya, kupanggilkan Krystal dulu."
"Noona... I-iya..." jawab gw setelah tau kalau yang membuka itu Sica.

Beberapa saat kemudian, Sica turun bersama dengan Krystal.

"Krystal, onni juga mau pergi. Jadi tadi pintu udah dikunci. Nah, onni pergi dulu ya. Bye, Krystal! Bye, Eli!" dan Sica langsung mengendarai mobilnya.

Gw mengajak Krystal untuk segera pergi karena kasihan kalau temannya udah menunggu lama disana.

"Mian, agak telat." Kata gw ke Krystal. "Tadi pagi ternyata mobilnya kayak ada yang aneh, jadi sekarang lagi di bengkel. Naik motor aja, ya?"
"Gwaenchanayo. Let's go!"
"Oke!" kata gw lalu membonceng Krystal.

Di perjalanan, gw merasa Krystal terlalu mendekap gw erat dan selalu menunduk ke bawah.

"OPPA!!! Jangan terlalu kencang!!!"
"Ha? Oo.. Keudae! Mianhae..." kata gw yang tahu penyebabnya dan langsung menurunkan kecepatan. "Mianhae... Ini kebiasaan buruk." jawab gw lagi.
"Jangan suka begitu. Kau bisa kecelakaan..." Krystal memperingatkan.
"Hmp! Tenaang... Oppa udah mahir kok."
"Apapun itu! Pokoknya jangan!"
"....."

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesampainya, gw langsung mencari teman-teman Krystal itu. Bodohnya, gw kan nggak kenal siapa mereka dan bahkan wajahnya pun nggak tau. Tapi gw tetap mencari-cari aja.
Sedangkan Krystal...
Hei, kenapa dia hanya berdiri mengantri ice cream? Curang!

Lalu gw deketin dia dan protes, "Ya! Kau ini gimana sih? Katanya teman-temanmu datang juga tapi kenapa kau enak-enakkan disini makan ice cream?!"
"Aku belum memakannya! Membeli aja belum kok."
"Ah! Tapi kau kan udah berniat membeli dan memakannya! Lebih baik kau membantuku mencari teman-temanmu itu sekarang. Mengantri kan bisa nanti aja. Lagipula baru aja sampai malah langsung makan ice cream..." protes gw lagi.
Tapi dengan tenang Krystal menjawab, "Oppa... Sebenernya hari ini mereka nggak akan datang. Aku telah membohongi oppa... Ah, bukan. Sebenernya tadi memang udah kuajak 1 orang tapi pagi ini tiba-tiba dia bilang nggak bisa..."
"MWO??!! Ja-jadi... Hari ini... Ah, kalo gitu kita pulang aja! Kajja!" ajak gw langsung.
"Andwe! Sayang tau tiketnya!"
"Kan tiket gratisan?"
"Tapi kan harus belanja dulu baru dapet tiket ini!"
"Oke, sekarang kuganti dengan harga tiket aslinya deh. Sini kubayar aja bagianku lalu kau main sendiri ya?"
"Anniyo! Ayo main bersama aja..." ajak Krystal dengan paksa.

Cih! Kenapa sih cowo harus mengalah lagi? Dunia ini nggak adil ah. Bukannya gw nggak mau maen. Kalo ditawarin ke Everland gratis, siapa sih yang nggak mau? Tapi ini masalahnya... Kenapa gw merasa jadi bakal kencan sama adiknya Sica noona?
Agak... Aneh aja, ya...
Nanti dikira couple?
Uuh, paling males nih gw kalo dibilang begitu walaupun bukan faktanya.

"OKE! OKE!!! Tapi... Ini karena terpaksa, ya. Jangan ge-er," kata gw akhirnya.
"Tentu! Nah, sekarang... Pertama-tama kita mau kemana dulu...?" jawab Krystal bersemangat.
"Coba lihat petanya," usul gw.
"Ini," Krystal menunjukkan petanya. "Tapi aku tak mengerti, ini kurang detail..."
"Jelas aja nggak detail! Kita sih udah didalem Festival World nya tau! Coba sini peta 1 lagi."
"Jjinja? Pantesan... Kalo gitu yang ini?"
"Yupp! Ini dia yang dicari... Kita ke Magic Land dulu aja. Disana kan ada roller coaster super!"
"Pertama-tama langsung naik itu???"
"Kalo siang nanti antrinya panjang. Udalah, yang paling seru lebih enak pertama."
"Umm... Keudae..."

Kamipun jalan kearah sana dan mulai mengantri. Setelah bermain, rasanya kepala gw pusing banget! Bukannya takut sih, tapi karena memang berputar-putar begitu permainannya, pastinya jadi pusing. Krystal ternyata agak takut sampai memejamkan mata, tapi mulutnya tersenyum. Unik ya?
Kemudian kami bermain yang lainnya dan akhirnya hari sudah sore. Kamipun mencari makan di sebuah restoran. Saat kami memasukinya, kami bertemu orang yang sangat kami kenal...

"Onni!!!" teriak Krystal yang memanggil Sica noona.
"Wah, kalian juga datang?!" Sica balas menyapa dongsaengnya.
"Annyeonghasseo, Xander... Oppa..." sapanya juga pada Xander-sshi dengan ragu-ragu. Hubungan mereka memang masih kurang baik.
Lalu gw menghampiri mereka juga dan bertanya, "Kalian datang berdua?"
"Ne, tadi baru aja habis berenang di Carribean Bay & langsung kesini. Habis, katanya Sica dapet 2 tiket gratis dari pembelian produk khusus. Kan mubazir, hehe..." jelas Xander.
"Ah! Jadi, onni beli juga ya?" tanya Krystal lagi.
"Habis kau tak mau memberiku dua2 nya, sih! Pantesan... Ternyata mau pergi bareng Eli-ah ^^"
"A-Anniyo, noona! Tadinya ada beberapa chingu yang mau ikut tapi ternyata mendadak nggak bisa!" kataku.
"Ya, ya, ya... Baiklah... Tapi anggap aja ini sebagai double date, ya. Atau kalian mau have fun berdua aja juga boleh kok. Aku dan Xander takkan mengganggu kalian ^^ "

Kemudian Sica dan Xander yang sudah selesai makan segera membayarnya dan meninggalkan kami berdua. Gw yakin Sica kira gw lagi kencan sama adiknya ini.
Aaah...
Sampa kapan gw bakal patah hati terus...?

"AAAAA!!!!"
Gw menengok, "Krystal? Kau kenapa??!!"

To Be Continued