Pages

Tuesday, June 29, 2010

Hopeless (One Shot)

Annyeong! Ini fanfic keduaku, kali ini aku membuat cerita one shot, jadi harap maklum kalo lebih panjang yah =D Selamat membacaaa.... ^^

Aku akhirnya bisa diterima oleh SM Entertainment! Padahal banyak sekali entertaintment yang menolakku dengan alasan yang sama: tidak seimbang dengan member lain. Aku tahu maksud mereka semua yang menolakku. Tentu saja. Aku sudah sadar kalau yang tidak seimbang itu BERAT BADAN. Tapi sekarang, buktinya aku masuk kedalam suatu grup dimana kami ber-13 langsung mendapat rekor dunia sebagai grup penyanyi dengan member paling banyak, Super Junior. Dan aku ada diantara mereka, Shin Donghee, atau yang kalian kenal dengan sebutan Shindong.
Awalnya aku senang masuk ke grup ini, berarti mereka lebih menghargai bakatku dibanding dengan entertaintment lain yang hanya melihat sisi luarku. Tapi semuanya bukan seperti yang kuharapkan. beginilah ceritanya...

Saat itu grup kami masih baru, dan orang-orang kebanyakan baru mengenal nama grup kami dan member yang sangat banyak berjumlah 13 itu. Jadi kalau salah satu berpencar untuk sekedar jalan-jalan di tempat umum juga masih boleh karena kami juga belum sibuk. Lalu kulihat ada 2 orang remaja perempuan yang sedang mengamati poster kami yang terpasang di sebuah toko CD.

"Hey, Yejin-ah... Kau tahu grup Super Junior?" tanya salah satu dari mereka.
"Tentu. Yang banyak sekali anggotanya 'kan?" jawab perempuan bernama Yejin itu.
"Ya. Tapi apa semuanya akan bisa diingat oleh para fans mereka? Kurasa mereka terlalu banyak, nanti malahan jadi kurang dikenal..." kata temannya lagi.
"Hmm, tidak juga. Bukankah mereka semua ganteng? Kau bisa melihatnya! Wah, bagaikan malaikat-malaikat..."
"Kau terlalu berlebihan. Malaikat? Malaikat maut? Haha!" sepertinya yang satu ini memang tidak tertarik dari awal.
"Enak saja! Lagipula baru 2 minggu sejak mereka debut dan belum terkenal, tapi aku sudah tahu 2 member dari 13 itu!"
"2? Siapa saja?"

Lalu yang bernama Yejin itu mulai menceritakan ciri-ciri orang yang dikenalnya dan disukainya. Dia bilang ini member yang sangat imut. Sangat cute dengan senyuman manis bagaikan malaikat. Kuharap dia menyebut namaku.

"Dia adalah Sss..."

Sss...?

"Sungmin!! Yang ini lho~" katanya sambil menunjuk seorang member yang bernama Sungmin itu.

Ternyata bukan aku, kataku dalam hati. Yah, kuakui lagi Sungmin-ah memang sangat imut. Setiap kali dia senyum pasti ada yang merasa senang. Senyumannya selalu terlihat alami. Memang dia dilahirkan seperti itu.
Lalu yang bernama Yejin itu mulai menceritakan lagi ciri-ciri orang kedua yang dikenalnya dan disukainya.

"Yang kali ini harusnya kau dapat menebaknya sendiri. Kenapa Karena... dia sangat ganteng! Sekali lihat langsung mengalihkanku... My Prince Charming~" jawab Yejin dengan wajah berseri-seri.
"Hmm... yang ini?" kata temannya sambil menunjuk seseorang.
"YA!!! Wah, matamu tajam juga, ya. Yang ini namanya Shi..."

Kali ini, kuharap dia akan benar-benar memanggil namaku. Siapa lagi yang sebutan depannya Shi...? Kalau ya, dia adalah fans pertama yang akan mendapatkan tanda tangan sekaligus foto bareng denganku.

"Shiwon! Choi Shiwon. Dia sangat ganteng bukan? Dan lihatlah badanya, wuih..."

Hei, harusnya namanya Choi Siwon! Tak ada penambahan huruf 'H' ditengahnya, benar-benar menjengkelkan. Tapi memang benar sih, waktu audisi Siwon-ah memang yang paling banyak menarik perhatian, terutama juri perempuan. Dia memang ganteng. Postur tubuhnya juga bagus...
Aku yang kecewa pun akhirnya meninggalkan mereka dan menemui yang lainnya untuk rekaman di album pertama kami. Sungguh menyedihkan.

------------------------------------------------------------------
Setelah beberapa lamanya, akhirnya kamipun berhasil membawakan lagu pertama kami yang booming dengan cepat. Aku senang mereka menyukai lagu kami. Aku senang saat kami meraih penghargaan pertama kali. Kami semua menangis terharu. Akhirnya kami bisa sukses. Dan ini adalah awal mula dari kesuksesan kami.
Waah, aku laparr~
Selesai ini, aku mau makan di tempat kesukaanku. Memang bukan restoran mewah, melainkan hanya sebuah rumah makan yang sederhana. Tapi aku suka dengan makanannya. Sangat enak! Kini kami semua harus menyamar jika ingin pergi ke tempat umum. Tapi aku bersyukur kami masih boleh berkeliaran di tempat umum begini. Dan buatku sendiri hanya cukup memakai topi untuk penyamaran. Kuyakin tak akan ada yang mengenaliku. Berbeda dengan Heechul hyung yang benar-benar terkenal di kalangan wanita dan setiap kali mau ke tempat umum sendirian harus memakai topi, jaket, dan kacamata. Benar-benar merepotkan dan tak bisa bergerak leluasa.

Secara tidak sengaja aku mendengar pembicaraan anak-anak remaja yang juga sedang menunggu makanannya. Tempat duduk mereka persis dibelakangku dan mereka mengobrol dengan suara keras. Jadi, bukan karena aku suka menguping pembicaraan orang lain, bukan?

"Knock Out, Knock Out, Knock Out!!!"
"Wah, aku juga suka lagu itu! Lagunya sangat bersemangat. Sebenarnya itu kupakai menjadi ringtoneku."
"Benarkah? Kalau aku, untuk nada dering..."
"Aku malah buat alarm. Hehe, biasanya kan aku susah dibangunin, tapi kalau pakai lagu Knock Out entah kenapa langsung tiba-tiba membuka mata gitu, deh..."

Dan aku senang sekali mendengar pembicaraan mereka. Benar-benar sedang booming, ya. Aku tersenyum-senyum sendiri sampai tidak sadar kalau makananku sudah tiba. Tapi karena dorongan perut yang sudah keroncongan itu menyadarkanku, akupun langsung memakan makanan-makanan itu. Yah, sambil mendengar juga tak apa 'kan?

"Kau sudah hafal semua membernya? Aku sudah lho! Leeteuk, Heechul, Siwon, Sungmin, Kibum, Hankyung, Kangin, Yesung, Ryeowook, Kyuhyun, Eunhyuk, Donghae, Shindong!"
"Aku jaga sudah! Tapi aku masih belum bisa memilih salah satu. Aku suka Kyuhyun, Ryeowook, Yesung, Siwon, Kangin, dan Sungmin... Ah, pokoknya yang memiliki suara-suara emas itu!"
"Kalau aku lebih memperhatikan yang imut seperti Sungmin, Ryeowook, Kibum..."
"Bukannya mendingan yang tebar pesona seperti Siwon dan Heechul? Mereka memiliki nilai karisma yang tinggi! Ah, tapi aku juga suka si Chinese Boy Hankyung. Karena aku juga bisa bahasa mandarin, nanti kalau bertemu dengannya mungkin kami bisa mengobrol akrab yah?"
"HUUUUUUUUuuuuuuuuuu.........!!!!!!!!!!!"
"Eh lihat deh Eunhyuk! Dia tuh sangat childlish dan bebas, kocak! Hehe, aku suka tipe yang apa adanya seperti dia!"
"Tipe yang gatau malu? Aku sih mendingan Leeteuk yang berjiwa leadership dan dewasa!"
"Heh, kurang ajar! Yang begituan justru kaku!"
"Hei hei heeeeiiii.... Jangan bikin rusuh di tempat makan ah! Malu tahu kita ini sebagai teman kalian! Nanti kita pura-pura nggak kenal aja ya?"
"Ah jangan begitu dong. Oke deh kami berdua tenang. By the way, dari tadi belum ada yang ngomongin Shindong nih? Dia berbakat dance lho! Keren sekali kulihat di konsernya! Saat dia lagi rap juga benar-benar terlihat tanpa beban, langsung mengeluarka kata-kata 0,01 m/s kecepatannya!"
"Iya, sih... Tapiiiii.... Aku nggak suka dengannya. Dia sangat gemuk. Kalau yang jago dance sama rap di Super Junior, aku lebih suka Kibum-ku yang imut..."
"Eunhyuk-ku walaupun childlish tetep bisa nge-rap kok!"
"Kau pikir Leeteuk-ku yang leadership nggak bisa?! Bisa tau!!"
"Donghae juga..."
"Heechul-ku yang tebar pesona itu juga bisa nge-rap, lho! Jangan salah..."
"Hmm, benar juga ya. Aku dulunya sempat berpikir, kan sudah ada banyak member yang pintar rap sekaligus dance, kenapa masih memilih Shindong ya? Aku tahu perkataanku ini cukup kejam, tapi kan memang tak seimbang. 12 orang juga sudah bisa memecahkan rekor dengan member terbanyak, kok. Jumlahnya juga genap. Kalau 13 orang kan ganjil begitu... Iiih, seraaaammm...."
"Haha, kasihan juga ya dia. Padahal biar begitu, minimal aku bertemu dengan Shindong saja juga sudah bersyukur. Tetap saja 'kan dia itu artis? Hehe..."
"Iya dong!"

Akupun segera menyelesaikan makananku dan membayarnya, setelah itu langsung kutinggalkan rumah makan itu dengan wajah suram. Lagi-lagi begini... Mereka selalu melihat dari sisi luar. Huh...
Sebenarnya aku memang iri pada mereka semua.
1. Leeteuk hyung-banyak yang memanggilnya dengan sebutan Angel Without Wings. Dia berarti bagai malaikat 'kan?
2. Heechul hyung-Cinderella, bukannya berarti dia cantik?
3. Hankyung hyung-Chinese Boy karena dia memang dari China, The Miracle of 1,3 Million~wah mahal sekali harga dirinya.
4. Yesung hyung-vokalis yang artistik, yah kuakui di memiliki suara yang begitu merdu.
5. Kangin hyung-Korean No. 1 Handsome guy, dan juga terlihat kuat.
6. Sungmin ah-Who's Too Cute for Us, karena dialah yang terimut dibanding yang lain.
7. Eunhyuk ah-Little mermaid, apa karena dia juga cantik seperti Heechul hyung (Cinderella)?
8. Donghae ah-Fishie, karena gerakan dancenya terlalu lincah seperti ikan yang terus menari-nari tanpa henti. Padahal aku juga bisa dance...
9. Siwon ah-Gentleman, dan lihatlah otot perutnya yang bagus itu. Semua perempuan juga bisa meleleh karenanya. Lagipula, dia yang paling ganteng di grup kami.
10. Ryeowook ah-Rank #1, Ryeowook On Top, dan yang lainnya sebutan mengenai dialah yang menduduki posisi pertama itu.
11. Kibum ah-Snow White, tokoh princess lagi... Kulitnya yang putih dan halus bagai salju dan juga memiliki killer smile yang bisa mencairkan orang-orang yang melihatnya. Tunggu, kenapa aku tak bisa menjadi Sleeping Beauty? Aku suka tidur kok! Dasarr curang~
12. Kyuhyun ah-The Maknae, Evil Smile Kyu~yang bisa menjerat orang-orang yang melihat senyuman evilnya itu dan terpesona tanpa tahu maksud dibaliknya, dan ia juga sangat manja. Aku heran kenapa yang lain pun tetap tak menegurnya dengan sikap manjanya itu.

Kalau aku sendiri? The fattest (ini wajar) dan Dolpan Ogyupsal. Dolpan Ogyupsal keren sekali kan namanya? Tapi kau tahu itu apa? Itu adalah nama makanan. Memang salah kalau aku suka makan? Tak ada salahnya menjadi orang gemuk, ini memang karena keturunan genetik! Yah, walaupun aku juga iri saat melihat Eunhyuk, Donghae, Kibum yang membawakan tarian yang sama denganku, tetap saja ada yang berbeda. Mereka terlihat keren.Walaupun aku juga sudah jago, tapi saat aku yang menarikannya entah kenapa sama sekali tidak terlihat keren, malah aneh. Aku benci diriku sendiri.

---------------------------------------------------------------------------------
Tapi kurasa Tuhan memang adil. Beberapa bulan kemudian, aku mendapatkan banyak hadiah saat fan meeting dan juga hadiah dari fans yang dikirimnya melalui pos. Bahkan ada yang dari luar negeri, meskipun kami belum sampai ke dunia barat. Lagipula, inggris kami juga belum lancar kecuali bagi Kibum-ah, tentunya.

Album pertama kami yang bernama TWINS sangat meningkat pesat di pasaran dan kami pun menjadi sangat terkenal. Dan aku bangga akan diriku. Mungkin seringkali aku terlihat kurang menonjol dibanding yang lain karena aku kurang percaya diri. Asalkan mau berusaha, pasti akan ada hasilnya.

"Wah, Shindong oppa! A-annyeonghaseo... Umm, bolehkah aku berfoto bersamamu?" tanya seorang fans yang bisa mengenali penyamaranku yang mulai mirip Heechul hyung (jaket hitam, topi hitam, kacamata hitam~semua serba hitam seperti FBI. Haha...).

Sepertinya aku mengenalinya... Oh ya! Dia Yejin, yang pernah kutemui di depan toko CD bersama temannya!

"Omo... Kau Yejin kan?"
Dia kaget. "O-oppa bisa mengenaliku? Dari sekian banyak fans oppa?! Aih, senangnya~"
"Haha, sebenarnya aku pernah bertemu denganmu tapi kau belum mengenaliku saat itu. Kau berada di depan toko CD saat kami baru seminggu memulai debut. Bukankah kau fans dari Swon dan Sungmin?"
"Mworago?! Duh, ottoke... Aku sangat babo! Harusnya aku menyadari kehadiran oppa, jadi aku bisa bertemu denganmu 2 kali.. Tapi, sebenarnya itu baru awal-awal saja aku menyukai Siwon dan Sungmin karena yang kukenal hanya mereka berdua. Tapi lalu kulihat oppa yang sedang rap dan dance di konser selanjutnya. Oppa terlihat sangat enerjik, makanya aku suka. Lagipula oppa sepertinya orang yang ceria. Kemudian aku terus bertanya-tanya pada teman-temanku siapa anggota yang satu itu. Sayangnya masih belum banyak yang tahu, jadi kucari di internet deh..." jelasnya panjang lebar.
"Semangat sekali kau menceritakannya. Untungnya hari ini aku punya banyak waktu, jadi kau tak perlu buru-buru mengambil foto bersamaku. Sebenarnya aku juga mengenalmu sebagai fans yang selalu mengirimkan hadiah untukku. Kau lihat? Termasuk kaos yang sedang kupakai sekarang. Ukurannya pas."
"Oppa memakai kaos dariku? Omo... Aku bisa meleleh lama-lama disini! Kyaa~"
Dan akhirnya ia pun mendapat foto dengan kubonuskan tanda tanganku. Dia fans yang sangat berani, bahkan sampai menceritakan alasan bagaimana dia nge-fans denganku secara detail.
"Ah, oppa... Ottoke... Mianhaeyo, aku harus segera menjemput adikku di sekolahnya. Bukannya aku tidak suka berlama-lama, malah aku senang sekali! Tapi adikku itu sangat cengeng, nanti dia menangis kalau dijemput terlalu lama. Ah! Sudah jam 12? AAaa, aku terlambat! Sudah dulu ya, oppa! Annyeong!"
"Adik? Hmm, bagaimana kalau kau ikut mobilku saja? Kasihan kalau adikmu menangis.."
"Benarkah?! Waa, tak terbayang rasanya didalam satu mobil bersama oppa! Gomawoyo, tapi aku tak mau merepotkanmu.."
"Tak apa. Dimana sekolahnya?"
"Cheong Shim..."
"Cheong Shim? Cheong Shim International Academy itu? Waah, hebat sekali ya!"
" Ne... adikku masih di akademi..."
"Letaknya searah dengan gedung pelatihan SM Ent, jadi tidak apa. Tunggu apa lagi? Ayo cepat! Kau mau adikmu yang masih kecil itu menangis?"

Akupun mengantar Yejin ke sekolah adiknya itu. Rupanya memang adiknya cengeng, baru sebentar sudah menangis. Apalagi kalau dia jalan kaki seperti tadi? Mungkin tangisan adiknya itu sudah histeris.

"Jeongmal kamsahamnida, oppa..." kata Yejin sambil menunduk sopan.
"Gwaenchana. Ah, ne... Waktuku hampir habis. Aku pergi dulu ya, Yejin-ah. Annyeonghasseo."
"Ne.." jawabnya sambil tersenyum.

------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya, langsung beredar di koran kalau aku punya pacar. Hh, dasar para reporter. Sedikit saja sudah dianggap skandal.

"Donghee-ah!!! Kenapa bisa begini?"
"Ah, hyung..." jawabku menoleh pada manager hyung.
"Kau masih bisa santai? Kau ini ya, baru saja terkenal langsung menimbulkan skandal! Apa-apaan ini?! Sekarang kau harus menjelaskannya secara rinci sebelum gedung ini rusak karena di depan pintu sudah banyak wartawan yang menunggu!" bentak manager hyung.

Aku tak bisa menahan senyumku. Dikiranya aku tertangkap basah karena memiliki pacar. Wah, bisa-bisa aku tak boleh ke tempat umum lagi, nih...

"Hyung, dia adalah fans yang beruntung. Dia bahkan bisa mengenaliku dalam penyamaranku kemarin padahal hyung sendiri hampir mengusirku karena dianggap orang asing."
"Ah, itu... Mataku memang sedang kurang fokus kemarin! Lagipula menurut di artikel ini... Kau mengajaknya masuk dalam mobilmu? Apa kau sudah gila?!"
"Kami keasyikan mengobrol, padahal ia mau menjemput adiknya yang cengeng di akademi. Daripada ia terlambat dan adiknya menangis histeris? Hyung mau aku yang disalahkan?" ancamku sambil tersenyum tanda kemenangan dalam kompetisi adu mulut ini.
"Oooo..." sepertinya hyung mulai kalah. "Sudahlah, sana kebawah saja, menjelaskan itu semua pada wartawan! A-aku mau melihat yang lain latihan dance dulu!"

Haha! Sepertinya dia mau menutupi kekalahannya. Sambil tersenyum bangga, aku pun turun dan menjelaskannya secara rinci pada wartawan. Dalam hati, aku berpikir kalau Yejin-ah pasti sedang tersenyum senang karena setidaknya pernah dianggap sebagai pacarku. Benar-benar fans yang beruntung.

-----------------------------------------------------------------------
Seminggu kemudian setelah fan meeting kedua kalinya, aku menerima surat dari fans yang kukenal itu yang tak lain adalah Yejin-ah. Isinya...

"Oppa, kita pacaran sungguhan saja yuk! Hehehe...^^"
With Love,
Kim Yejin.

Hahaha, dasar! Itu sih maumu! Kataku dalam hati sambil tertawa terbahak-bahak.

Member lain yang penasaran pun merebut surat dari Yejin-ah itu. "Ah, hyung! Kembalikan!"
"Waaaahh, Shindong-ah... Ternyata kau memang ada hubungan dengan fansmu itu?" ejek Heechul hyung.
"Hyung! Dia jadi ke-geeran lagi nanti."
"Tak apa, pacaran saja! Sepertinya kalian akrab."

Dan dimulailah hari-hari ceriaku dengan semua member lainnya ini.
URI SUPER JUNI...OR!!! >_<

The End


Inget yah, kalo fanfic ini bener-bener fiksi! Jadi nggak ada hubungannya beneran sama pacarnya Shindong yang sekarang, Nari. Bahkan dia udah dipublikasikan hubungannya dengan Shindong. Nama Kim Yejin juga cuma asal aja dibuat kok :)
Jadi mohon dengan sangat untuk tidak melaporkan yang nggak-nggak.
Gomawo ^^

Sunday, June 20, 2010

The Lost Memory (Chapter 3)

Last chapter!! Hahaha... Penasaran kan semua gimana cerita akhirnya?! Baca ajaaa ^^

Akhirnya kami sampai diseberang gedung management SM itu. Yess, tinggal menyebrang jalan saja deh!

"Ah! Akhirnya lampu hijaunya menyala! Yuk, oppa!"
"Ha? CHAERIM-AH! AWAS!" teriak Sungmin Oppa.

ZZZUUUNG...
A-apa? Oppa memelukku?

"Kau ini bagaimana?! Tadi kan lampu hijaunya untuk mobil! Bukan untuk pejalan kaki! Hampir saja kau tertabrak! Untung saja oppa tidak terlambat menarikmu! Kau benar-benar membuatku cemas..."
"Mi-mianhaeyo... Aku salah lihat... Ta-tapi sekarang lampunya benar-benar hijau untuk pejalan kaki kok..." kataku sambil menunduk. Ternyata oppa juga bisa segalak ini.
"Hhh, keudaeh... Arasseo, sekarang kita menyeberang..."

---------------------------
Waaa!!! Gedungnya ternyata tinggi sekali! Tadi kulihat dari seberang jalan tidak setinggi ini... Benar-benar mewah! Haah... Selesai sudah tugasku. Sekarang aku akan benar-benar berpisah dengan oppa...

"Chaerim-ah, ayo kita masuk!" ajak oppa.
"Ki-kita?? Untuk apa? Aku hanya akan mengantarmu sampai sini kok! Orang-orang pasti akan curiga nantinya..." tolakku.
"Curiga? Ya, mungkin. Tapi aku akan memperkenalkanmu. Kau 'kan penolongku selama ini. Harus kubanggakan tentunya! Ayo!"
"Tidak perlu, aku menolongmu bukan karena ingin dibanggakan ataupun pamer kok. Aku menolongmu karena... ya karena ingin menolong saja! Omma dan Appa selalu mengajariku untuk menolong secara ikhlas. Keurom..."
"Ah, tunggu! Bagaimana kau menyeberangi jalan tadi? Sekarang kelihatannya lebih ramai dari yang tadi."
"Tenaaang, sekarang aku benar-benar akan hati-hati! Sudah ya oppa, annyeong!"
"Ng, Chaerim-ah... Gomawo."
"Ne."

--------------------------------
Akupun memasuki gedung itu. Kurasa aku mulai bisa mengingatnya. Ya, aku memang telah mengingatnya. letaknya tidak ada yang berubah dari sebelumnya. Bahkan aku masih hafal dengan tempat latihan dance, kantor manager hyung, tempat rekaman, bahkan sampai tempat biasa kami semua sarapan. Kulihat jam tanganku. Pukul 11 pagi. Berarti harusnya mereka sekarang sedang latihan dance dan satu jam lagi waktunya makan siang. Baiklah, ke ruang latihan...

KREEEKK...

Kulihat mereka semua yang beranggotakan 9 orang (minus Kibum, Hankyung, dan Kangin). Semuanya menatapku dengan terkejut dan membatu. Lalu akhirnya seseorang berlari dan langsung memelukku.

"Hyung!!! Aku kangen sekali padamu! Kemana saja kau selama ini? Kau membuat kami semua sangat cemas!"
"Eunhyuk-ah, mianhae..."

Dan lalu semuanya pun ikut menyusul mendekatiku. Leeteuk hyung menjitak kepalaku karena lama sekali kembalinya. Ryeowook-ah malah mengukur tinggi badanku dengannya, apakah selama ini aku menjadi lebih tinggi darinya atau tidak. Dan sepertinya tidak, karena dia menghela napas lega.

"Kau tahu? Semuanya sudah memperkirakan kalau saat kau hilang kau menjadi gelandangan." canda Yesung hyung.
"Semuanya?? Hei, itu mulanya kan dari Heechul hyung! Dia memang kejam, Sungmin-ah. Kau harus menjauhinya sementara ini." protes Siwon hyung.
"Hei! Aku lagi yang kena! Aku tetap tak bisa terima itu! Ah sudahlah kalau begitu aku mau melanjutkan latihan sendiri saja!" ujar Heechul hyung yang tidak terima dirinya dihina.
"Ah~ Hyung! Setidaknya ajari aku dulu tentang gerakan barunya..." pintaku.
"Tidak ada part untukmu di lagu ini! Kalau mau latihan gerakannya bersama Eunhyuk-ah sana!" bentak Heechul hyung lagi.
"Hyung...!" aku memasang wajah memelas seperti biasa. Tapi sepertinya Heechul hyung benar-benar murka.
"Sungmin-ah, sebenarnya bagianmu ada kok di lagu ini! Hanya saja Heechul hyung belum menguasai gerakannya, jadinya dia memintaku untuk mengajarimu..."
"EUNHYUK-AH!!! SINI KAU!!!" Heechul hyung tambah marah pastinya. Dan merekapun jadi seperti bermain kejar-kejaran. Eunhyuk-ah memang tetap suka mencari gara-gara.

--------------------------------
Aku menemui manager hyung dan menceritakan semuanya, termasuk saat aku kehilangan ingatan. Aku juga berkata jujur kalau aku sepertinya masih belum dapat mengingat semuanya dengan jelas, masih sepotong-sepotong saja. Manager hyung menyarankan agar aku menjalani terapi khusus. Katanya sudah banyak orang yang mengikuti terapi itu dan sembuh. Aku pun mencobanya. Ini demi aku dapat melanjutkan aktivitasku seperti biasa lagi seperti sebelumnya.

Dan akhirnya terapi selama seminggu itu berhasil. Dokter itu juga bilang kalau sekarang aku sudah sembuh total dan langsung bisa melanjutkan aktivitasku sebagai seorang membe Super Junior. Rasanya aku kembali hidup sekarang, dapat berkumpul dengan keluarga besarku ini lagi. Because we are Super Juni~~or...!

---------------------------------
Tapi rasanya ada yang terlupakan begitu saja... Dan aku tak dapat mengingatnya lagi. Kurasa aku mengenalnya cukup dekat. Dan saat fan meeting di bulan depan, ada seorang anak perempuan berseragam universitas Cheonha yang berkata,"Oppa, kau masih mengingatku? Kau sudah berjanji."

Dan aku hanya mengatakan,"Ah, mianhamnida, fansku sangat banyak. Tak mungkin dapat kuingat satu-persatu..." Namun anak itu langsung meneteskan air matanya. Ia tak peduli lagi dengan tanda tanganku dan hadiah yang tertinggal.

Kupikir dia benar-benar adalah seorang fans yang beruntung dan pernah bertemu denganku sehingga berharap aku masih mengingatnya. Tapi ternyata aku salah. Hadiah itu tertuju padaku. Itu adalah fotoku bersamanya di taman bermain. Kami sama-sama memakai bando kelinci. Ada lagi fotoku bersama seekor anjing yang lucu berwarna putih dan hitam.

Mianhae, aku tak menyangka kalau aku benar-benar melupakanmu...
Sekarang sudah terlambat untuk mengingatnya...
Chaerim-ah...


~The End~


Nah, udah baca selesai semuanya kan? Ayo dong ditulis kesannya tentang cerita ini, biar nanti aku bisa bikin cerita yang lebih bagus tentunya! Ok? Hahaha... Duh, akhirnya tamat juga. Eh ya, sedikit bocoran nih~ Cerita yang selanjutnya juga masih tentang anggota Super Junior, tapi one shot aja. Hehe...
Gomawo ^__^ 

Monday, June 14, 2010

The Lost Memory (Chapter 2)

Annyeonghasseo! Waah, akhirnya jadi juga nih chapter 2. Seneng banget deh! Bagi yang penasaran lanjutan chapter 1, baca aja nih lanjutannya! Selamat membaca~

Sekarang oppa benar-benar tinggal dirumahku. Nyaman sekali rasanya semenjak ada oppa. Kesepian yang selama ini kualami buyar sudah. Kami sudah seperti keluarga, dan aku ingin tetap seperti ini. Namun rasanya tidak mungkin. Aku tetap harus membalas budinya. Aku tak boleh menjadi orang yang egois. Orangtuaku pasti akan kecewa nantinya. Aku tetap harus mengembalikan ingatannya. Dan sekarang, lambat laun... ingatannya mulai kembali sebagian.

Aku termenung menatap langit sambil duduk di teras. Rasanya nanti aku akan menjalani hari-hari sepiku lagi. Sungguh, aku tak ingin oppa mengingat semuanya... Oh Tuhan, Chaerim! Kang Chaerim! Kau benar-benar tak boleh begitu!!! Kau harusnya bersyukur hidupmu tidak dihabiskan oleh kesepian seumur hidup. Aku pernah berpikir, mungkin saja oppa adalah malaikat yang diutus Tuhan untuk mengobati kesepianku. Ya, aku tetap harus bersyukur... Pikirkanlah masih banyak orang yang lebih kesepian dan kasihan daripadaku...

"Chaerim-ah? Kau kenapa? Raut wajahmu sedih sekali. Coba ceritakan pada oppa, mungkin oppa bisa membantu masalahmu..."
"Molla... Aku berpikir kalau aku pasti akan merasa kesepian lagi nantinya..."
"Moerago? Kan ada oppa disini. Kau tak perlu merasa kesepian."
"Ng... Oppa... Kalau ingatan oppa sudah pulih, oppa pasti akan kembali ke tempat oppa lagi kan? Bertemu keluarga dan teman-teman oppa... Apa oppa akan masih ingat padaku? Bisa saja ingatan oppa selama bersamaku ini akan hilang...Oppa benar-benar lupa padaku seolah oppa memang tidak pernah bertemu denganku."
"Chaerim... Yah, itu mungkin terjadi. Tapi oppa pasti juga akan berusaha untuk mengingatmu lagi kok. Jadi sama sekali tidak melupakan apapun. Nah, bagaimana kalau begitu?"
"Benarkah? Janji ya oppa!"
"Tentu."

--------------------
Hari sudah malam dan aku ingin keluar sebentar. Saat aku berjalan ke teras, aku melihat 2 ekor anjing putih dan hitam yang sangat lucu. Aku menyukainya! Haha, sebenarnya itu anjing liar yang dulu sering mampir ke rumahku. Tak kusangka sekarang ia sudah sebesar ini. Dulu masih bayi... Walaupun anjing liar, aku tak boleh memeliharanya. Ia sangat dekat dengan induknya dan tanpa pemilikpun sepertinya mereka berbahagia.

"Waah, ada anjing! Lucu sekaliiii....!!!" teriak oppa histeris.
"Oppa tak boleh memeliharanya! Ia sudah senang besama induknya!"
"Yaaahhh..." Ekspresinya jadi putus asa.
"Kalau begitu kau foto aku dengan anjing-anjing ini ya!"
"Oke!"
"Ah, tunggu! Kalau yang hitam ini aku mau berfoto dengannya di sofa. Apalagi ini anjing ras. Masa bisa sampai ada anjing ras yang ditelantarkan? Rugi besar orang itu! Bawa dia masuk!"
"Jangan dipelihara!
"Iya, iya... Hanya berfoto! Janji! Jebal..."
"Arasseo..."

-------------------------------
Keesokan harinya, aku membuat sarapan untuk oppa. Sayangnya oppa masih tidur. Ya sudah, jangan diganggu. Daripada aku bosan, lebih baik menonton saja deh. Sudah lama aku tidak menonton TV. Tapi sebelum kuganti ke channel SBS...

CCTV News


"Salah satu personil dari grup Super Junior Lee Sungmin menghilang semenjak seminggu yang lalu. Terakhir kali ada saksi yang melihatnya di taman bermain dan toko aksesori saat hari Sabtu lalu. Namun ini belum dapat dipastikan karena belum ada bukti yang kuat seperti foto maupun video. Diharapkan bagi yang menemukan harap melaporkan pada yang berwajib. Untuk sementara, Super Junior meneruskan debutnya tanpa Lee Sungmin dan bagiannya digantikan oleh personil lain. Demikian berita laporan hari ini dari CCTV. Terima kasih."



BRAK.

Remote yang kupegang langsung terjatuh dari tanganku. Tak mungkin. Ini tak mungkin oppa. Tidak... jangan, kumohon... Baru seminggu aku bersamanya dan firasat burukku selama ini ternyata benar. Kenapa... KENAPA HARUS OPPA?! Bagaimanapun juga, akhir-akhirnya aku tetap saja ditinggalkan semuanya. Aku ... Apa aku memang ditakdirkan untuk hidup dalam kesendirian?

Aku berjalan masuk ke kamar oppa. Ia sedang tertidur pulas. Oppa, apa kau tahu, besok kau sudah harus kembali bersama teman-temanmu lagi...? Mulai besok kau akan langsung melupakanku, takkan ada waktu lagi bersamaku. Jadwalmu terlalu sibuk. Sebenarnya aku ingin bersamaku. Tapi aku tak bisa membiarkan orang lain kesusahan mencarimu sedangkan aku terus berusaha untuk menyembunyikanmua. Aku bukan orang yang seperti itu. Kalau oppa bahagia, mungkin aku juga akan bahagia. Terima kasih oppa atas semuanya yang kau beri kepadaku selama ini...
Aku menyayangimu, oppa... Aku menyayangimu... Sungmin oppa...


------------------------------------
Setengah jam kemudian oppa bangun. Maksudku, Sungmin oppa...

"Chaerim-ah, selamat pagi!" sapa oppa.
"Pagi, Sungmin oppa!" balasku.
"Sungmin? Begitu miripkah aku dengan Sungmin dari Super Junior sampai-sampai kau memanggilku begitu?! Dasar..." canda oppa pura-pura tersinggung. "Ah, tak apa. Aku memang manis, sih ^^ "
"Bukan begitu, oppa memang Lee Sungmin dari Super Junior. Barusan... Aku menonton berita kalau Lee Sungmin dari Super Junior menghilang seminggu yang lalu. Dan itu juga sama saat aku bertemu dengan oppa setelah pulang sekolah..."
"Be...Begitukah...? Ooh, haha... Akhirnya..." kata oppa dengan senang.
"Se-la-mat, ya, o-ppa..." sangat sulit bagiku untuk mengatakannya.

Aku tak dapat menahan air mataku lagi. Aku ingin menangis... Aku sangat sedih... Ini adalah perpisahanku dengan oppa...

"Cha..Chaerim-ah? Jangan menangis... Aku juga tak ingin berpisah denganmu. Kalau itu sangat membuatmu sedih, aku takkan meninggalkanmu..." oppa berusaha menghiburku.
"Hik hik... Tidak boleh... Oppa tetap harus kembali..."
"Saat ini yang paling penting untukku adalah kau. Jadi aku takkan mau meninggalkan sesuatu yang sangat penting untukku. Semuanya berkatmu aku bisa kembali lagi. Kau sudah berusaha..."
"Gwaenchanayo... Aku mau oppa kembali. Merekapun lebih berusaha dariku. Mereka berusaha mencari oppa kemana-mana. Dan disana nanti akan ada dokter yang lebih hebat, ingatan oppa semuanya akan pulih kembali...Aku juga akan merasa senang."
"Chaerim-ah... Mianhaeyo..."
"Sudah kubilang aku tidak apa-apa. Justru aku berterima kasih karena oppa liburanku ada sedikit kenangan yang sangat bagus. Terima kasih telah menemaniku selama ini. Dan... oppa tidak akan lupa akan janji oppa kan?"
"Tentu tidak... Aku akan selalu mengingatmu. Kamsahamnida, Chaerim-ah... Kamsahamnida... Sekarang, oppa mau beres-beres dulu ya."
"Ne, aku akan mengantar oppa sampai di tempat SM Entertaintment."
"Harusnya kau mengantarku sampai ke rumah sakit."
"Ha? Ah, iya juga..."
TOK! Oppa memukul kepalaku, lalu mengacak-acak rambutku.
"Aku hanya bercanda. Haha. Babo!"
"OPPAAAA....!!!!!"

Meskipun aku sedih, aku pasti nantinya akan senang kalau melihat oppa kembali ke kehidupannya dulu. Aku yakin itu. Makanya, aku harus memberikan yang terbaik bagi oppa!


~To Be Continued~


Credit: http://k-starsff.blogspot.com/2010/06/lost-memory-chapter-2.html
Made by: Gizelle


Udah baca kan? Gimana kesannya? Tulis aja di komentar kalian! Haha... Chapter 3 finalnya lho. Alias chapter terakhir. Jadi yah... Mohon ditunggu aja yaa ^^ Aku nggak lama kok updatenya. Paling lama juga seminggu. Hehe :D
Gomawo...

Wednesday, June 2, 2010

The Lost Memory (Chapter 1)

"Annyeonghasseo! Aku sedang senang, nih! Kenapa? Karena ini adalah fanfic pertamaku! Semoga kalian suka yaa~ Kalau nggak? Mianhaeyo, aku memang belum berpengalaman sih. Hehe... Makanya, baca dulu baru komentar. Komentar kalian tuh sangat penting, lho! ^^"

Namaku Chaerim. Kang Chaerim. Aku seorang gadis yang bersekolah di SMA Cheonha. Aku tinggal sendiri di rumah karena orangtuaku sudah meninggal dan aku juga kerja sambilan untuk menghidupi biaya hidupku, walaupun aku sudah diberikan warisan oleh orangtuaku sebelum ayahku meninggal karena sakit jantung. Ibuku? Beliau sudah meninggal sejak melahirkanku. Tapi aku akan berusaha mencari uang sendiri. Orangtuaku di surga pasti bangga kan? Aku jugarajin belajar agar mendapat beasiswa untuk meringankan pembiayaan. Aku tak boleh membuat orangtuaku kecewa.

Suatu hari saat pulang sekolah, aku bertemu dengan seseorang yang tampangnya sangat familiar sedang duduk di tepi jalan gang rumahku. Dia hanya diam menatap kosong pada arah jalan. Dan setelah kulihat... Oh! Tak mungkin! Dia.. Dia Lee Sungmin! Apa aku tak salah lihat? Benarkah? Wah, rasanya aku mau pingsan seketika. Benarkah itu Lee Sungmin dari Super Junior? Kalau ya, beruntung sekali aku. Tentu saja, mereka sangat terkenal di seluruh Asia, bahkan sudah mulai memasuki barat. Siapapun akan senang bertemu dengan salah satu dari mereka tanpa disengaja. Oke... Kecuali bagi stalker, tentunya.

Tapi dia diam saja, seperti orang meratapi nasib... Apa ada masalah dengannya? Walaupun ragu karena status kami memang sangat berbeda, aku tetap tak bisa membiarkannya begini terus. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.

"O-Oppa... Lee Sungmin oppa? Kenapa oppa diam saja disini?" tanyaku.
"Ne?" dia menatapku heran.
"Ah, mian... tiba-tiba bertanya. Tapi aku penasaran, kenapa oppa ada disini? Tidak ada jadwal kah?"
"Aku... jadwal? Kenapa?" dia semakin bingung.

Hey, kenapa dengannya? Tingkahnya begitu aneh... Benarkah dia Lee Sungmin?

"Apa kau... Sungmin oppa? Super Junior' Sungmin?"
"Sungmin... Siapa?"

Baiklah, kurasa dia bukan Lee Sungmin dari Super Junior. Meskipun wajahnya sungguh mirip... seperti yang aslinya kulihat di TV, internet, dan konser-konser mereka yang pernah kudatangi, bahkan pada waktu bertemu secara langsung di fan-meeting.

"Kurasa kau bukan orang yang kumaksud. Tapi... kenapa oppa ada disini? Dimana rumah oppa?"
"Rumah? Aku... Tak ada..."
"Mwo? Tak ada rumah? Benarkah?? Ng... mungkin oppa tersesat...?" tanyaku lagi untuk memastikan.
"Mmm..."

Kurasa ia memang tersesat, bukannya tidak punya rumah. Habis, pakaiannya bagus kok. Malah bisa dibilang bermerek. Aksesorinya saja sepertinya susah dicari, misalnya anting-antingnya yang berbentuk salib itu pernah kucari dan aku tak menemukannya. Jujur saja, aku suka mencari aksesori yang berbentuk salib. Bukan karena aku ini rohani, tapi karena para idola di Korea sangat banyak yang memakai aksesori seperti itu. Hehe... Dan miliknya ini, juga sama persis seperti yang pernah dipakai oleh Sungmin dari Super Junior. Haha, benar-benar suatu kebetulan yang hebat!


"Untuk sementara kau bisa tinggal dulu di rumahku. Di rumahku tidak ada siapa-siapa kok. Daripada oppa diam terus disini kan?"
"Bolehkah? Kamsahamnida... dan... mian, karena merepotkanmu" ucapnya ragu.
"Gwaenchana, aku juga kadang merasa kesepian. Lumayan untuk teman mengobrol"

Akhirnya, ia pun kuantar ke rumahku. Dia tidak membawa apa-apa, jadi kurasa aku harus berbelanja untuk kebutuhannya seperti pakaian dan lain-lain. Tak apa, uangku masih cukup kok. Aku mengantarnya ke kamar tamu. Tentu saja setelah kubersihkan. Aku memasakkannya makan malam dan kamipun makan malam bersama. Ternyata, orangnya sangat ramah dan aku juga suka tingkahnya. Terlebih lagi, ia juga termasuk orang yang cinta kebersihan. Semuanya rapi sekali. Jadi, aku pun tidak menjadi repot.

"Oppa..." panggilku.
"Hm?"
"Namaku Kang Chaerim. Siapa nama oppa? Daritadi aku belum mengetahui nama oppa.."
"A-a... itu... Aku tidak tahu."
"Hah?!"
"Ya. Siapa namaku... Kenapa aku bisa disini... Sebelumnya aku dimana... Semuanya aku tak bisa mengingatnya. Pikiranku kosong. Tanpa tujuan, tanpa sebab apapun... Akhirnya aku memilih diam saja."
"Oppa...Apa itu adalah... hilang ingatan??? Berarti gawat! Tapi... aku akan membantumu. Membantumu mengingat kembali masa lalu yang pernah dilalui oppa. Kasihan kan orang-orang yang pernah oppa sayangi..."
"Maaf merepotkanmu lagi. Aku juga akan berusaha mengingatnya. Terima kasih.."
"Kalau begitu, aku tetap memanggilmu oppa saja ya, seperti biasa."
"Baiklah."

----------------------
Keesokan harinya, aku bangun lebih siang karena itu adalah hari libur. Libur panjang kenaikan kelas. Dan aku senang sekali karena saat melihatnya di internet, aku mendapat peringkat pertama lagi! Asyik! Berarti aku mendapat beasiswa 2 bulan lagi, dan itu berarti uang hasil kerja sambilanku selama 2 bulan juga bisa kugunakan sesuka hati! Yeah!!!

"Kelihatannya senang sekali, ada apa?"
"Ah oppa..." sapaku sambil tersenyum saat melihat oppa di dapur. "Aku mendapat peringkat 1!"
"Benarkah? Selamat! Kau pasti sangat rajin belajar."
"Tentu saja! Oh ya, itu... oppa sedang memasak apa? Harum sekali! Nanti aku mau mencicipinya ya!"
"Boleh saja. Ini namanya nasi goreng Beijing."
"Beijing? Waa..."
"Aku merasa... dulu ada yang pernah mengajariku cara membuatnya..."
"Iyakah? Baguslah kalau begitu! Santai saja, nanti perlahan juga oppa ingat masa lalu kan? Haha, apa kubilang!"
"Ah, kau ini. Benar sedikit saja sudah sok. Nanti oppa makan sendiri ah nasi gorengnya..."
"Aaaa... iya deh, mianhae... oppa baik deh!" bujukku.
"Kalau sudah begini pasti ada maunya... iya, iya..."
"Yes!! Oh ya, oppa, nanti kita ke taman bermain yuk! Siapa tahu banyak ingatan oppa yang tertinggal disana. Aku kan dapat beasiswa 2 bulan, jadi uang sakuku selama 2 bulan ini bisa kugunakan selain untuk membayar sekolah! Kita jalan-jalan yuk!"
"Terserah kau saja, deh."

Setelah oppa membeli pakaian-pakaiannya, kamipun langsung ke taman bermain. Walaupun libur, masih belum ramai karena baru hari pertama. Biasa kan taman bermain baru rama seminggu setelah hari libur panjangnya, atau hari-hari terakhir untuk membuat kenangan. Jadi kurasa aku memang memilih hari yang cocok.

"Oppa, kenapa memakai baju pink?"
"Entahlah, warna ini menarik. Aku suka."

Dan kamipun bermain-main ria di taman itu sampai malam. Oppa membelikanku boneka kelinci pink, dan juga kami memakai bando yang sama berbentuk kuping kelinci pink. Sepertinya oppa sangat suka dengan warna itu. Tapi dia tidak terlihat seperti perempuan kok. Justru manis.

Karena sudah kelelahan, kamipun duduk di kursi panjang. Sambil duduk, aku memperhatikan oppa. Ia menunduk dan menutup matanya, lalu menghela napas panjang. Dan saat ia mendongak melihat ke langit, aku merasakan hatinya sedang kesepian... Ia rindu akan masa lalunya. Dan aku berharap juga agar aku secepatnya bisa mengembalikan ingatannya. Keluarga dan teman-temannya pasti sedang menangis kehilangan... Kasihan sekali oppa... Ia tak terbiasa dengan lingkungannya yang sepi. Sedangkan aku, kalau hari libur biasanya kuhabiskan waktuku dengan sendirian. Sementara teman-teman yang lain menghabiskan waktunya bersama keluarga mereka. Maka itulah, libur kali ini... aku benar-benar bersyukur. Aku tidak sendirian. Dan maka itulah, aku harus membalas budinya. Caranya? Tentu saja mengembalikan ingatannya.

----------------------------------------------
Aku membuka mataku. Dan aku telah berada di rumah. Lho? Kenapa ini? Aku segera keluar dari kamar dan mencari oppa. Kulihat oppa sedang duduk di teras. Tadinya aku hendak memanggilnya, tapi tidak jadi. Ia sedang bermain gitar. Ternyata ia sangat jago bermain gitar. Suaranya pun merdu. Jadi kuputuskan untuk menunggu sambil mendengarkan sampai lagunya selesai.




Waahh... Benar-benar indah sekali. Hatiku pun sampai tersentuh oleh petikan gitarnya. Terlebih lagi oleh suaranya yang merdu. Amat sangat merdu... Dia sangat berbakat, baik hati, dan juga tampan. Alangkah hebat Tuhan bisa menciptakan orang seperti dia.

"Hey!!!"
"AAA!!!!!!!!!"
"Haha, begitu saja kaget.."
"Oppa! Kenapa tiba-tiba oppa ada disini? Bukannya tadi sedang main gitar?"
"Itu sudah selesai daritadi! Ah, kau ini terlalu banyak melamun, ya. Bagaimana tadi? Bagus kan?"
"Iya! Bagus sekali! Oppa pandai main gitar, pandai menyanyi pula! Hebat! Oh ya, tadi... kenapa tiba-tiba aku berada di kamar? Apa mungkin... ke taman bermain itu hanya mimpi?"
"Tidak, bukan itu... kau tadi ketiduran di pundakku saat kita sedang duduk beristirahat. Kupikir kau pasti sangat capek, jadi kugendong saja ke rumah. Lagipula hari sudah malam. Untung kita sudah makan malam disana..."
"Digendong???!!! Duh, aku malu sekali..."
"Lebih baik digendong daripada kutinggal, bukan?"
"Uuh... Dasar oppa ini..."


~To Be Continued~

Credit: http://k-starsff.blogspot.com/2010/06/lost-memory-chapter-1.html
Made by: Gizelle

Nah, selesai deh chapter 1 ini. Kalau kalian mau mengambilnya untuk disimpan secara pribadi boleh kok. Mau di-post di tempat lain juga boleh, seperti misalnya blog kalian, dll tapi harus diambil dengan full credit yah! Karena ini buatanku sendiri, aku nggak mau ada orang lain yang bilang kalau ini karya mereka OK??
Gomawo...^^