Pages

Wednesday, August 11, 2010

My Life Path (Chapter 4)

Apdet! Apdet!!! (sengaja salah spelling)
Chapter 4 udah ada niiiiiii ^^ Buruan dibaca yah!!!


(Eli's POV)
Kali ini gw harus berhasil ngikutin Xander! Bener-bener deh, bikin orang penasaran aja! Nyebelin tau! Grrh...!!!

Sementara itu, Xander yang nggak nyadar kalo dia udah diikutin gw pake taxi diem-diem akhirnya sampai ke lokasi. Dimana itu? Ternyata itu adalah SM Photoshoot, tempat pengambilan gambar para model untuk dimuat di suatu majalah, poster/ brosur, maupun galeri tertentu. Dan nggak lama kemudian Sica keluar dari gedung itu, menggandeng tangan Xander, dan masuk bersama.

Gw pun masuk kedalam gedung dan dengan penyamaran gw yang hebat, nggak ketahuan deh!

"Sica, kau model?" tanya Xander yang baru tahu itu.
"Ya. Aku pernah bilang kalau aku tertarik pada fotografi kan? Itu karena kameramen selalu mengambil fotoku dengan bagus, ia tahu sudut-sudut yang cocok dan pemancaran cahayanya. Aku jadi kagum." jelas Sica.
"Ah, nggak mungkin. Kau aja yang terlalu cantik, difoto gimana juga bagus." puji Xander.
"Kau bisa aja."
"By the way... Untuk apa kau memanggilku kemari? Bukannya aku bakalan jadi asing di tempat kayak gini?"
"Ooh, begini... Sebenarnya 2 model laki-laki baru aja mengundurkan diri karena mendapat tawaran kerja lain. Ada 1 yang sedang sakit, dan 3 orang lagi menolak untuk mengadakan photoshoot pada hari ini karena mereka memang nggak ada jadwal. Jadi..."
"Kayaknya aku udah tau maksudnya... Jangan bilang aku bakal..."
"I-iya, mianhae... Tapi cadangan kami udah kosong... Mohon ya, Xander... Kau yang menggantikannya... Please help me..." mohon Sica.
"Duh, Sica... Bukannya aku nggak mau bantu, tapi aku mana bisa?! Aku beneran nggak biasa dengan hal kayak gini. Lagian, kenapa kau malah memilih aku sih?"
"Because I believe in you, Xander." ujar Sica sambil tersenyum.
"Aa... Eh?" Lalu Xander tertawa. "Nggak disangka aku bisa terjebak oleh kata-kata jebakanku sendiri. Kau curang, Sica. Tapi caramu pintar." Dan Xander mulai tertawa lagi.
"Hahaha, keurom... Let's go! Nanti kan ada penata riasnya dan bajunya juga disediakan. Kau harus menurut apa kata kameramen, gimana caramu berpose dan apa yang harus kau lakukan. Come on, you can do it!" kata Sica sambil mendorong Xander ke ruang rias.
"Ng... Arasseo... Aku nggak tau ini bisa berhasil atau nggak, tapi dicoba aja dulu ya..." jawab Xander pasrah.

What the...? Xander yang kayak begitu jadi model pengganti? Diajak Sica? Waah~ Ini kayaknya seru nih, tontonan seru gratis! Biar posternya tersebar di Vogue Magazine, Basic House, dan... Wah! Pasti heboh! Hehehe...^^

(Xander's POV)
"Xander? Kau udah selesai? Ayo keluar!"
"Ooh, ini memalukan, Sica..."
"Cobalah keluar dulu, perlihatkan padaku."

Dan Xander pun akhirnya keluar ruangan...

"Waah, dangsin... nomue haenseom namja! Ayo sekarang mau dimulai pengambilan gambarnya."
"Benarkah? Aku kyopta? Jangan bergurau, aku nggak leluasa memakainya."
"Believe in me! Udaah, sekarang ikutin kata kameramennya, ya!"

Dan akhirnya Xander-sshi pun berpose mengikuti kata-kata sang kameramen. Jujur, Sica noona nggak bohong sama sekali. Xander bener-bener... Haenseom namja. Just like a cool guy. Gw pun nggak bohong. Kalo yang kayak gini dimasukin Vogue Magazine atau Basic House sih... Levelnya mungkin setara walaupun Xander bukan model.
"YA! CUKUP! Bagus sekali..." kata sang kameramen. "Kau bisa mencocokannya dengan ekspresimu."
"Waah, kau berhasil Xander! Kau hebat, deh!!!" puji Sica. Xander terlihat senang sekali.
"Hei, Jessica! Jangan banyak santai, sekarang giliranmu, CEPAAT!!!" teriak kameramen itu.
"AAA... Ne! Keudae, Xander. Aku balik dulu ya~"
"Ne. Aku juga akan melihatmu."

Gw melihat mereka berdua. Haenseom dan Yeppeo. Memang pasangan yang cocok. Dan ternyata Xander nggak bohong, memang Sica nggak marah walaupun dipanggil tanpa sebutan noona, justru dia sendiri juga nggak memanggil Xander dengan sebutan Xander-ah lagi. Kenapa hanya dalam waktu semalam mereka langsung bisa begitu akrab?

Ah, rupanya sekarang giliran pengambilan gambar Sica. Gw harus fokus memperhatikan sang idola yang amat cantik ini~ Bidadari...
Whoaa~ Auranya benar-benar berbeda...
Dia memang bidadari... Ah, bukan. Dia lebih cantik dari bidadari...
Gw suka ama bidadari ini, tapi sayangnya hati sang bidadari bukan tertuju pada gw. Dia kayaknya lebih suka ama Xander...

"Eli-sshi!!!" teriak Xander.

Gawat, gw ketauan ama Xander! Gimana ini? Apa yang harus gw lakukan? Apa... Oh, babo! Tentu aja gw harus kabur! Telmi amat sih!!

"Ya... Eli-sshi! Ya!! Lu mau kabur?! Sini lu! Kurang ajar ngebuntutin gw!" teriak Xander sambil terus mengejar gw.
"Nggak! Gw nggak ngikutin lu! Gw cuma ngebuntutin Sica noona!!" jawab gw yang mulai keringetan.
"Sama aja lu ngebuntutin kami! Lagian mau apa lu ngebuntutin cewe gw, HAH?!"

Gw berhenti mendadak, Xander jadi menabrak gw dan kami berdua terjatuh. Xander terus mengoceh-ngoceh marah, tapi gw nggak peduliin dia. Gw justru menatap Sica, dengan tatapan kosong. Lalu beralih menatap Xander...

"Yang lu bilang itu bener?" tanya gw pada Xander.
"Mwo?"
"Yang tadi... Barusan..." jawab gw sambil terus menatap matanya.
"Apaan sih?! Lu ngomong yang jelas dong! Lu punya mulut kan?" paksa Xander yang penasaran.
"..."
Dan tiba-tiba...
"Eli-ah? Kenapa kau ada disini? Mau membantuku juga?" tawar Sica yang menghampiri kami berdua.
"Bukan, dia ini cuma mau memb... Hmph!!" gw langsung menutup mulut Xander.
"AAa... Iya, iya! Aku ingin membantumu, noona! Hahah..."
"Jeongmallyo? Gamsahamnida, Eli-ah. Kau bisa mengadakan photoshoot beberapa kali untuk dirimu sendiri dan berdua dengan Xander kok." terima Sica.
"BERDUA? AKU? DAN DIA?! Aku nggak mau, Sica..." tolak Xander.
"Kau harus. Keudae... Ayo kita mulai! Ahjussi, dia boleh ikut kan?"
"Tentu sajaa, itu akan sangat membantu!! Ayo cepat ke ruang tata rias!" kata sang sutradara.

Dan akhirnya gw yang terpaksa melakukan ini pun benar-benar akan membantu Sica. Daripada ketauan kalo gw ngebuntutin mereka? Huh...!
"Sekarang foto berdua?" tanya gw pada Xander.
"Aah, ini dia bagian yang gw nggak suka..." jawabnya.
"Cih, lu pikir gw suka? Ini demi Sica noona!" balas gw.
Setelah membantu Sica, gw dan Xander-sshi pun berpamitan dengan Sica dan hendak pulang.

"Tunggu!" sutradara ahjussi memanggil kami. "Apa kalian mau menjadi model tetap disini?"
"HA?!" teriak kami berdua serempak.
"Ya... Kan tadi Sica-ah juga sudah bilang kalau ada 2 model laki-laki yang mengundurkan diri, kalau kalian bekerja disini, kami nggak akan kesulitan lagi..." tawar sutradara itu.
"Apa nggak sebaiknya melakukan audisi untuk seorang model seperti biasa saja? Mengapa harus kami?" tanya Xander.
"Saya sudah melihat bakat kalian tadi dan saya sangat tertarik dengan kalian... Bagaimana? Bukankah ini suatu kesempatan emas bagi kalian?"
"Umm... Mianhamnida, ahjussi. Saya nggak bisa menerima tawaran anda..." tolak Xander.
"Ah, jangan terburu-buru begitu. Pikirkanlah dulu selama beberapa hari. Ini kartu nama saya, kau bisa menghubunginya setelah memikirkannya dengan matang."
"Mianhamnida. Saya benar-benar tidak bisa." tolak Xander mantap.
"Kalau begitu... Ya, tidak apa. Tapi saya tetap mengucapkan terima kasih karena telah membantu dengan sangat baik hari ini. Gamsahamnida."

Hei, hei... Kenapa sih Xander? Dia menolaknya? Dasar babo, kalo kerja disini lu bisa bareng Sica, tau! Hahaha... Apa sih maunya dia?!

"Ahjussi, saya mau! Saya akan bekerja sebagai model disini!" terima gw.
"Waah? Benarkah? Gamsahamnida, gamsahamnida! Oh, silahkan isi formulir dulu. Sini saya antarkan..."
"Ne."
"Kalau begitu saya hanya perlu mencari seorang model lagi. Hahaha..."
"Ini, ahjussi." kata gw sambil menyerahkan formulir yang udah terisi.
"Hmm, namamu Eli... Ah? Dari L.A?"
"Haha iya, saya blasteran."
"Wuaah~Sebaiknya agak hati-hati, banyak model perempuan disini yang menyukai namja berdarah barat."
"Benarkah?!"
"Hahaha, saya hanya bercanda... Baiklah. Kau bisa mulai bekerja minggu depan OK?"
"Arasseo!"

Huh, ahjussi ini... Kukira dia benar. Siapa tahu salah satu dari mereka yang menyukai namja berdarah barat adalah Sica~


To Be Continued


Credit: http://k-starsff.blogspot.com/2010/08/my-life-path-chapter-4.html
Made by: Gizelle

Chapter 5~~~ Ayooo!!!

"Duh, koq chapternya banyak amat chingu?"
"Iyaa, yang fanfic ini emang banyak banget, hehe..."
"Duh jadi penasaran langsung mau tau cerita akhirnya dong~"
"Akhirnya ya... Secret! Hahaha, baca aja dengan sabarr..."
"Kalo gitu update nya jangan lama-lama ya..."
"Amin, amin! Hehehe~"

Gomawo^^

No comments:

Post a Comment