Pages

Sunday, August 1, 2010

My Life Path (Chapter 3)

Miaaaaannnn!!!!!! Duh author dodol ini nggak menepati janjinya!! Padahal postingan cerita sebelumnya udah dari 21 Juli 2010!!! Ini udah tanggal 1 Agustus, jadi melanggar... 4 hari! Duh mian deh selama 4 hari kalian menunggu hahaha *lebay*
Mohon maklum yah, baru masuk sekolah nih jadi error gini. Nah, langsung aja ya bagi kalian yang nggak sabar menunggu ^^

(Xander's POV)
Seperti yang kalian tau, gw ngajak noona yang miinah ini untuk makan bareng di restoran Tosokchon, nomor 1 di Seoul. Mampung, baru gajian. Hehe...

"Xander-ah, restoran ini sepertinya sangat mahal dan bukan sembarang orang bisa masuk... Kenapa harus disini? Kita bisa makan di restoran yang biasa saja kok. Tak perlu semewah ini, aku jadi merepotkanmu." kata Sica.
"Gwaenchanayo, aku ingin noona mencicipi menu khusus dari restoran ini saja. Restoran ini sangat dikenal dengan Ginseng Chicken Soup yang luar biasa lezat. Aku ingin sekali menghadiahkanmu ini di kencan pertama kita."
"Benarkah? Baiklah aku mau coba pesan Ginseng Chicken Soup itu..."
"Umm, noona... Kau terlihat sangat cantik malam ini, noona."
"Gamsahamnida. Kau juga terlihat sangat rapi." balasnya sambil tersenyum.
Aah, dia luar biasa cantik... Eli, gw ga akan menyerahkan yeoja ini sama lu. Dia harus jadi cewek gw. Gw harus berhasil. Harus...

"Umm, noona... Noona suka bidang apa?"
"Bidang? Apa ya... Sebenarnya aku lumayan tertarik di bidang fotografer."
"Noona ingin jadi fotografer?"
"Ah, anniyo. Hanya sedikit berminat saja, sepertinya menarik. Sebenarnya aku lebih tertarik dengan menyanyi."
"Waah... Menyanyi? Pastilah sangat cocok. Bicara biasa seperti ini saja sudah bagus, apalagi menyanyi. Pasti sangat merdu."
"Kau yakin sekali?"
"Tentu! I believe in you! Karena aku suka pada noona ^^ ".
"Benarkah? Haha, kau memang orang yang unik, Xander. Begitu yakin sekali. Tapi kau jangan terlalu gampang percaya dengan orang yang baru kau kenal siang tadi begini, dong. Hahaha..."
"Apa aku tak boleh mempercayai orang yang kusuka?"

Seketika Sica terkejut. Tentu saja, tiba-tiba ada orang yang bilang seperti itu padanya. Tawanya pun langsung berhenti.

".... Eh? Mworago, Xander-ah...?"
"Aku percaya padamu, Sica noona. Karena aku suka padamu. Aku akan mempercayai orang yang kusukai. Takkan pernah mencurigainya. Aku serius."
"..... Xander-ah....."
"Panggil aku Xander. Bukan Xander-ah. Meski aku lebih muda darimu, aku bukan keluargamu. Aku tak ingin dianggap sebagai adik olehmu. Dan akupun akan memanggilmu Sica. Bukan noona lagi. Karena... Aku ingin kau menganggapku sebagai pacarmu^^."
"Xa-Xander-ah... Kau..."
"Sudah kubilang jangan memanggilku Xander-ah lagi. Aku bukan adikmu... Sica."
"Hmph..." Sica menahan tawanya. Kenapa lagi dia?

Dia menatap sambil tersenyum. Kedua tangannya memegang pipinya seperti orang yang sedang berpikir. Lalu tiba-tiba ia berdiri dan mengambil tasnya, hendak pergi dari restoran. Tapi ternyata ia berhenti dan berbalik.

"Kau orang yang aneh, lucu, dan unik. Aku sampai terkejut, ternyata kau pintar juga dalam memikat seorang yeoja. Baiklah, kali ini kuanggap kau serius. Sampai bertemu lain waktu... Xander."

Mwo... Mworago?! Apa katanya tadi? Wah! Gw diterima kah? Dia juga nggak manggil gw pake sebutan Xander-ah lagi. Tunggu, dia mau kemana? Kenapa keluar restoran? Gw harus menyusulnya!

"Sica! Kau mau kemana?"
"Terima kasih atas makan malamnya. Aku senang sekali malam ini. Umm, kalau begitu aku mau pulang dulu."
"Biar aku mengantarmu pulang. Hari sudah malam dan daerah ini taxi dilarang masuk sembarangan untuk meningkatkan keamanan, kecuali memang yang berkepentingan. Seorang yeoja... Tak baik pulang malam sendirian."
"Gwaenchanayo, kau sudah baik sekali hari ini. Aku tak mau terlalu banyak merepotkanmu."
"Aku akan lebih repot kalau terjadi sesuatu yang buruk padamu."
"Kau benar-benar pandai berbicara. Baiklah kalau begitu."
"Terima kasih atas pujiannya. Mari masuk ke mobilku."

Sementara itu...


(Eli's POV)
"Duh, kenapa sih ga bisa masuk? Mentang-mentang restoran mahal! Nyebelin banget sih! Laen kali kalo gw punya duit banyak sekalipun, ga akan mau ke restoran ini! Huh! Kalo gini mah percuma. Pulang aja deh!

Sesampainya kembali di rumah...

"Ga bisa tenang! Gimana sama si Xander? Aah, biarin deh! Lusa itu kan hari sabtu. Gw kencan ama Sica malem mingguan! Beneran kayak sepasang kekasih. Daripada si Xander, malem jumat? Idih serem banget sih kayak di cerita horor aja! Hahaha...."

Ah ga bisa! Tetep aja gw khawatir! Pokoknya besok pagi harus langsung ke rumah dia, tanya apa yang dia lakuin semalem, gimana makan malem barengnya, gimana sikap Sica sama dia... Semuanya!
Sip! Ga sabar nunggu besok! Sekarang waktunya tidur... Harus bisa tidur tenang. Kalo ga bisa karena mikirin mereka berdua terus...? Ah, harus bisa! Paksain!!! (lho?)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya...

"Xander-sshi! Xander-sshi! Cepat buka pintunya! Xander-sshi! Hei!" teriak gw sambil menggedor-gedor pintu apartemen Xander. Xander memang tinggal di apartemen seberang rumah gw, beda dengan gw yang pindah ke Korea bersama keluarga.
"Duuh, apa sih!! Ini baru jam 5 pagi tau! Ganggu orang tidur aja... Udah ah, pokoknya gw mau tidur lagi! Awas kalo lu masih berisik!" bentak Xander.

Aiiiiisshh.... Nih orang sebenernya umur berapa sih?! Bangun pagi aja nggak bisa, gimana cari kerja nanti?!

"XANDER-SSHI!! XANDER-SSHI!! KELUAR CEPETAAAAANNNN!!!!!" teriak gw makin kencang. Sengaja biar dia bangun. Dan akhirnya dia membuka pintu.
"Lu punya telinga nggak berfungsi ya?! Dibilangin gw mau tidur lagi! Ini masih terlalu pagi! Biasanya juga lu dateng ke sini tuh agak siang, jam 11 dan itupun lu belom mandi! Kenapa sekarang dateng-dateng udah dalam keadaan 'fresh' kayak gini? Hoaaahhmmm~" protes Xander.
Gw langsung masuk ke dalam, takutnya dia melarang gw masuk dan langsung kunci pintu lagi. Yah, mumpung ada kesempatan kecil~

"Xander-sshi, gimana kencannya semalam sama noona?" tanya gw to the point.
"Jadi lu kesini rapi-rapi bukan karena gw tapi karena yeoja itu?! Hah?!" protes Xander lagi.
"YEEE... Buat apa juga gw sengaja rapi buat lu! Ga ada gunanya, tau! Nah, sekarang ceritain dong... Gimana acara makan malamnya? Lu udah janji lho..."
"Aah, gw mau mandi dulu deh!"

Apaan sih dia? Nggak nyambung banget! Ah bukannya jawab pertanyaan gw dulu, malahan urusan pribadi yang nggak penting kayak gitu duluan! (wait... mandi tuh nggak penting ya? wkwk)
Bikin kesel banget sih, pasti semalam Sica nggak tahan sama dia! Belum selesai makan, langsung pulang karena nggak mau lagi ketemu dia! Huh!!! (sok tau)

10 Menit kemudian (menurut gw sangat lama), Xander pun selesai mandi...

"Ah! Lu lama banget sih mandinya? Sengaja ya?!"
"Biasa juga begini!"
"Nggak, ini lebih lama!"
"Terserahlah... Cape gw ngurusin anak kecil yang dateng-dateng kerjanya ngomel melulu, di tempat gw pula..." kata Xander pasrah.
"Lu tuh yang anak kecil! Udah, sekarang jawab pertanyaan tadi!" paksa gw nggak sabar.

~Niga mworago dodaeche mworago naege mworago...~
"Oh, wait. HP gw bunyi. Sabar..." potong Xander sambil mengambil HPnya. Oh, rupanya telepon...

"Good morning, Sica~ Ada apa? Wah, hari ini? Boleh aja. Kau hebat sekali ternyata. Dimana? Hmm, ok deh. Aku langsung kesana aja ya nanti. Nggak akan lama, kau tunggu ya. Arasseo... Bye, Sica~"

"Xander-sshi..." panggil gw.
"Mwo?" jawabnya santai.
"Lu nggak manggil dia noona? Nggak sopan banget sih mentang-mentang udah having dinner semalam! Kesopanan itu penting!"
"Kata Sica juga nggak apa tuh. Bahkan dia juga manggilnya Xander. Bukan Xander-ah lagi. Kami kan bukan kakak-adik. Kami... Sepasang kekasih. Hahaha~"
"Apa?! Apa aja yang lu bilang ke dia semalam hah?! Mana mungkin dia setuju begitu mudah sama orang asing! Lagian... Lu mau kemana tadi bilangnya pas dia telepon?"
"Pergi kemana? Ada deh~ Lu nggak boleh tau. Eiits, tenang... Orang asing? Gw emang blasteran, bukan Korean asli. Haha... Lagian dia nggak anggep gw orang asing kok. Kami udah percaya satu sama lain! Hahaha~ Kalo gitu, gw mau pergi dulu yah bareng Sica. Bye..." jawabnya sambil keluar ruangan.
"Hei! Tunggu! Xander-sshi!" cegat gw. Tapi nggak berhasil.

AAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!


To Be Continued

Wahahahahaaa.... Kesian banget sih Eli ini... Eittsss... Inget! Ini belom tamat! Jadi, tetep berkunjung ke blog ini yah ^^ Gomawo chingudeul~

No comments:

Post a Comment