Pages

Monday, June 14, 2010

The Lost Memory (Chapter 2)

Annyeonghasseo! Waah, akhirnya jadi juga nih chapter 2. Seneng banget deh! Bagi yang penasaran lanjutan chapter 1, baca aja nih lanjutannya! Selamat membaca~

Sekarang oppa benar-benar tinggal dirumahku. Nyaman sekali rasanya semenjak ada oppa. Kesepian yang selama ini kualami buyar sudah. Kami sudah seperti keluarga, dan aku ingin tetap seperti ini. Namun rasanya tidak mungkin. Aku tetap harus membalas budinya. Aku tak boleh menjadi orang yang egois. Orangtuaku pasti akan kecewa nantinya. Aku tetap harus mengembalikan ingatannya. Dan sekarang, lambat laun... ingatannya mulai kembali sebagian.

Aku termenung menatap langit sambil duduk di teras. Rasanya nanti aku akan menjalani hari-hari sepiku lagi. Sungguh, aku tak ingin oppa mengingat semuanya... Oh Tuhan, Chaerim! Kang Chaerim! Kau benar-benar tak boleh begitu!!! Kau harusnya bersyukur hidupmu tidak dihabiskan oleh kesepian seumur hidup. Aku pernah berpikir, mungkin saja oppa adalah malaikat yang diutus Tuhan untuk mengobati kesepianku. Ya, aku tetap harus bersyukur... Pikirkanlah masih banyak orang yang lebih kesepian dan kasihan daripadaku...

"Chaerim-ah? Kau kenapa? Raut wajahmu sedih sekali. Coba ceritakan pada oppa, mungkin oppa bisa membantu masalahmu..."
"Molla... Aku berpikir kalau aku pasti akan merasa kesepian lagi nantinya..."
"Moerago? Kan ada oppa disini. Kau tak perlu merasa kesepian."
"Ng... Oppa... Kalau ingatan oppa sudah pulih, oppa pasti akan kembali ke tempat oppa lagi kan? Bertemu keluarga dan teman-teman oppa... Apa oppa akan masih ingat padaku? Bisa saja ingatan oppa selama bersamaku ini akan hilang...Oppa benar-benar lupa padaku seolah oppa memang tidak pernah bertemu denganku."
"Chaerim... Yah, itu mungkin terjadi. Tapi oppa pasti juga akan berusaha untuk mengingatmu lagi kok. Jadi sama sekali tidak melupakan apapun. Nah, bagaimana kalau begitu?"
"Benarkah? Janji ya oppa!"
"Tentu."

--------------------
Hari sudah malam dan aku ingin keluar sebentar. Saat aku berjalan ke teras, aku melihat 2 ekor anjing putih dan hitam yang sangat lucu. Aku menyukainya! Haha, sebenarnya itu anjing liar yang dulu sering mampir ke rumahku. Tak kusangka sekarang ia sudah sebesar ini. Dulu masih bayi... Walaupun anjing liar, aku tak boleh memeliharanya. Ia sangat dekat dengan induknya dan tanpa pemilikpun sepertinya mereka berbahagia.

"Waah, ada anjing! Lucu sekaliiii....!!!" teriak oppa histeris.
"Oppa tak boleh memeliharanya! Ia sudah senang besama induknya!"
"Yaaahhh..." Ekspresinya jadi putus asa.
"Kalau begitu kau foto aku dengan anjing-anjing ini ya!"
"Oke!"
"Ah, tunggu! Kalau yang hitam ini aku mau berfoto dengannya di sofa. Apalagi ini anjing ras. Masa bisa sampai ada anjing ras yang ditelantarkan? Rugi besar orang itu! Bawa dia masuk!"
"Jangan dipelihara!
"Iya, iya... Hanya berfoto! Janji! Jebal..."
"Arasseo..."

-------------------------------
Keesokan harinya, aku membuat sarapan untuk oppa. Sayangnya oppa masih tidur. Ya sudah, jangan diganggu. Daripada aku bosan, lebih baik menonton saja deh. Sudah lama aku tidak menonton TV. Tapi sebelum kuganti ke channel SBS...

CCTV News


"Salah satu personil dari grup Super Junior Lee Sungmin menghilang semenjak seminggu yang lalu. Terakhir kali ada saksi yang melihatnya di taman bermain dan toko aksesori saat hari Sabtu lalu. Namun ini belum dapat dipastikan karena belum ada bukti yang kuat seperti foto maupun video. Diharapkan bagi yang menemukan harap melaporkan pada yang berwajib. Untuk sementara, Super Junior meneruskan debutnya tanpa Lee Sungmin dan bagiannya digantikan oleh personil lain. Demikian berita laporan hari ini dari CCTV. Terima kasih."



BRAK.

Remote yang kupegang langsung terjatuh dari tanganku. Tak mungkin. Ini tak mungkin oppa. Tidak... jangan, kumohon... Baru seminggu aku bersamanya dan firasat burukku selama ini ternyata benar. Kenapa... KENAPA HARUS OPPA?! Bagaimanapun juga, akhir-akhirnya aku tetap saja ditinggalkan semuanya. Aku ... Apa aku memang ditakdirkan untuk hidup dalam kesendirian?

Aku berjalan masuk ke kamar oppa. Ia sedang tertidur pulas. Oppa, apa kau tahu, besok kau sudah harus kembali bersama teman-temanmu lagi...? Mulai besok kau akan langsung melupakanku, takkan ada waktu lagi bersamaku. Jadwalmu terlalu sibuk. Sebenarnya aku ingin bersamaku. Tapi aku tak bisa membiarkan orang lain kesusahan mencarimu sedangkan aku terus berusaha untuk menyembunyikanmua. Aku bukan orang yang seperti itu. Kalau oppa bahagia, mungkin aku juga akan bahagia. Terima kasih oppa atas semuanya yang kau beri kepadaku selama ini...
Aku menyayangimu, oppa... Aku menyayangimu... Sungmin oppa...


------------------------------------
Setengah jam kemudian oppa bangun. Maksudku, Sungmin oppa...

"Chaerim-ah, selamat pagi!" sapa oppa.
"Pagi, Sungmin oppa!" balasku.
"Sungmin? Begitu miripkah aku dengan Sungmin dari Super Junior sampai-sampai kau memanggilku begitu?! Dasar..." canda oppa pura-pura tersinggung. "Ah, tak apa. Aku memang manis, sih ^^ "
"Bukan begitu, oppa memang Lee Sungmin dari Super Junior. Barusan... Aku menonton berita kalau Lee Sungmin dari Super Junior menghilang seminggu yang lalu. Dan itu juga sama saat aku bertemu dengan oppa setelah pulang sekolah..."
"Be...Begitukah...? Ooh, haha... Akhirnya..." kata oppa dengan senang.
"Se-la-mat, ya, o-ppa..." sangat sulit bagiku untuk mengatakannya.

Aku tak dapat menahan air mataku lagi. Aku ingin menangis... Aku sangat sedih... Ini adalah perpisahanku dengan oppa...

"Cha..Chaerim-ah? Jangan menangis... Aku juga tak ingin berpisah denganmu. Kalau itu sangat membuatmu sedih, aku takkan meninggalkanmu..." oppa berusaha menghiburku.
"Hik hik... Tidak boleh... Oppa tetap harus kembali..."
"Saat ini yang paling penting untukku adalah kau. Jadi aku takkan mau meninggalkan sesuatu yang sangat penting untukku. Semuanya berkatmu aku bisa kembali lagi. Kau sudah berusaha..."
"Gwaenchanayo... Aku mau oppa kembali. Merekapun lebih berusaha dariku. Mereka berusaha mencari oppa kemana-mana. Dan disana nanti akan ada dokter yang lebih hebat, ingatan oppa semuanya akan pulih kembali...Aku juga akan merasa senang."
"Chaerim-ah... Mianhaeyo..."
"Sudah kubilang aku tidak apa-apa. Justru aku berterima kasih karena oppa liburanku ada sedikit kenangan yang sangat bagus. Terima kasih telah menemaniku selama ini. Dan... oppa tidak akan lupa akan janji oppa kan?"
"Tentu tidak... Aku akan selalu mengingatmu. Kamsahamnida, Chaerim-ah... Kamsahamnida... Sekarang, oppa mau beres-beres dulu ya."
"Ne, aku akan mengantar oppa sampai di tempat SM Entertaintment."
"Harusnya kau mengantarku sampai ke rumah sakit."
"Ha? Ah, iya juga..."
TOK! Oppa memukul kepalaku, lalu mengacak-acak rambutku.
"Aku hanya bercanda. Haha. Babo!"
"OPPAAAA....!!!!!"

Meskipun aku sedih, aku pasti nantinya akan senang kalau melihat oppa kembali ke kehidupannya dulu. Aku yakin itu. Makanya, aku harus memberikan yang terbaik bagi oppa!


~To Be Continued~


Credit: http://k-starsff.blogspot.com/2010/06/lost-memory-chapter-2.html
Made by: Gizelle


Udah baca kan? Gimana kesannya? Tulis aja di komentar kalian! Haha... Chapter 3 finalnya lho. Alias chapter terakhir. Jadi yah... Mohon ditunggu aja yaa ^^ Aku nggak lama kok updatenya. Paling lama juga seminggu. Hehe :D
Gomawo...

No comments:

Post a Comment